Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Cetak Sejarah, Zero Case Covid-19 di Kota Jayapura

BTM: Natal Bisa Open House, Tapi Terbatas Keluarga Dekat

JAYAPURA-Kota Jayapura secara resmi tanpa kasus (zero case) baru penularan Covid-19 pada Selasa (21/12) kemarin. Tak heran, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., menandai 21 Desember 2021 sebagai hari yang bersejarah dalam hidupnya secara pribadi, sebagai Ketua Satgas Covid 19 Kota Jayapura, maupun sebagai Wali Kota Jayapura.

“Ini catatan sejarah bahwa Kota Jayapura bisa zero case Covid-19 dan kembali ke zona hijau. Ini tanggal yang bersejarah bagi saya secara pribadi maupun selaku Ketua Satgas Covid 19 Kota Jayapura,” ungkap Benhur Tomi Mano saat menjadi narasumber dalam acara Ngopi Bareng Redaksi di gedung Graha Pena Papua, Rabu (22/12) kemarin.

Menurut Benhur Tomi Mano atau BTM, Kota Jayapura tanpa kasus Covid-19 patut disyukuri, terlebih dalam menyambut Natal dan tahun baru (Nataru).

“Ini berkat dari Tuhan di masa raya Natal. Tuhan menunjukkan kasih-Nya untuk merawat Kota Jayapura. Ini pencapaian yang sangat baik, yang patut kita syukuri dalam menyambut Natal dan tahun baru. Harapan kita, Kota Jayapura tetap berada di zona hijau,” tambahnya.

“Bagi saya ini sejarah bahwa kota Jayapura berada zona hijau atau nol Covid tertanggal 21 Desember 2021. Ini akan menjadi catatan sejarah dimana masyarakat yang padat penduduk ini dapat nol kasus. Yang pertama dilakukan masyarakat Jayapura adalah mengikuti protokol yang ketat,” sambungnya.

Nol kasus di Kota Jayapura menurutnya tidak lain karena masyarakat Kota Jayapura senantiasa memakai masker, tidak berkerumun, jaga jarak dan kesadaran masyarakat mengikuti vaksin yang meningkatkan daya tahan tubuh. Hal tersebutlah yang membuat Kota Jayapura menjadi zona hijau dengan nol kasus.

BTM menambahkan mengenai intruksi Menteri Dalam Negeri No 62 dimana seluruh provinsi, kota dan kabupaten berada pada level III pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru, kemudin berubah bahwa keputusan tersebut kembali menetapkan menjadi level II bagi Kota Jayapura.
Untuk itu, Kota Jayapura mengambil langkah dengan Intruksi Wali Kota No 15 dimana memutuskan tidak ada perayaan penyambutan tahun baru. Seperti pesta kembang api yang menghadirkan orang banyak. Baik di halaman kantor Gubernur Provinsi Papua, Jembatan Youtefa dan di tempat umum lainnya.
“Hanya ada doa khusus di keluarga masing-masing sesuai keyakinan masing-masing. Instruksi itu juga mengatur tidak boleh ada bunyi-bunyian di seluruh Kota Jayapura. Sehingga ibadah Natal yang dirayakan bisa berjalan dengan khusuk dan damai,” ucapnya.

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Tetap Jalankan Prokes

Menindaklanjuti instruksi tersebut juga dilakukan kerja sama dengan Polresta Jayapura Kota dan juga Kodim 1901 Jayapura yang telah secara baik menindak sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan.

Pada malam pergantian tahun baru nanti pihaknya bersama Kepolisian dan TNI akan melakukan patroli untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan.

“Untuk open house dilakukan di Kota Jayapura namun hanya untuk keluarga-keluarga dekat saja yang berkunjung dengan tetap menaati dan melaksanan protokol kesehatan ketat,” pintanya.

Adapun alasan Kota Jayapura belum bisa menerapkan PPKM Level I padahal Kota Jayapura nol kasus, BTM menjelaskan Kota Jayapura vaksinasi tahap pertama75,49% dan vaksin kedua 54%, namun masih banyaknya lansia di Kota Jayapura yang belum divaksin atau baru sekira 30 %, menyebabkan kota Jayapura tetaop berada pada level II PPKM.

“Jika lansia kita sudah di atas 50% yang sudah divaksin maka kita akan berada di level I. Oleh sebab itu saya minta para pemuda untuk mengajak orang tua masing-masing divaksin”tegasnya.

Setelah memasuki zona hijau dan nol kasus, BTM meminta mesyarakat tidak terlena dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

” Masyarakat Kota Jayapura jangan kita lengah dan tetap mengikuti prokes yang ketat dan mudah-mudahan kita bisa mempertahankan nol kasus ini dan kativitas ekonomi tetap dari Pukul 06:00-20:00 WIT,” tambahnya.

Untuk bantuan kepada mama-mama Papua melalui UMKM bagi mereka yang terdampak Covid-19, BTM menegaskan tetap mendapatkan bantuan. Penanganan kesehatan harus tetap jalan dan ekonomi tetap jalan berimbang. Selain itu juga ada keringanan pajak pada masa pandemi Covid-19.

Sedangkan untuk pendidikan di Kota Jayapura, menurutnya  baru SMP yang melakukan tatap muka dan kemudian kebijakan akan dikeluarkan sesuai dengan keadaan dan situasi dilapangan. Ia juga turun langsung ke lapangan bagaimana agar SMP yang ada di Kota Jayapura menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

Mengenai adanya varian Covid-19 omicron yang mengancam, dirinya meminta memperketat daerah perbatasan dengan mewajibkan PCR setiap yang melintas.

Di pelabuhan Jayapura juga akan diperkatat dan akan menyediakan rumah isolasi. Sedangkan untuk Bandara Sentani, BTM meminta peran aktif Pemprov Papua karena hal tersebut kewenangan Pemprov Papua.

Selain itu Pemerintah Kota Jayapura juga menutup penjualan minuman keras dan petasan selama Natal dan tahun baru.

Baca Juga :  Dinkes Dorong Daerah Peringati HKN Dengan Gelar Vaksinasi Covid-19

Jelang Nataru ini, BTM juga menyampaikan bahwa Kota Jayapura melaksanakan mengendalian inflasi di pasar-pasar yang ada di Kota Jayapura untuk melihat ketersediaan sembilan bahan pokok. Hal itu juga dilakukan untuk pengecekan harga serta melihat ketersediaan stok. BTM memastikan ketersediaan bapak mencukupi hingga Januari 2022 dan tidak ada kenaikan harga.

Sedangkan mengenai libur Nataru bagi ASN Pemkot Jayapura baru, BTM menyebutkan, Pemkot Jayapura akan libur pada tanggal 23 Desember dan akan masuk pada tanggal 29 Desember.

Selama ini dirinya tidak membuat banyak libur bagi ASN karena menurutnya Papua masih dalam keadaan tertinggal sehingga untuk melayani masyarakat tidak seharusnya seorang ASN banyak libur.

Senada, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. Rustan Saru, MM., mengaku bahwa ini merupakan sejarah baru yang dicatatkan Kota Jayapura dalam penanganan Covid-19 sejak kasus pertama pada Maret 2020.

“Kita bersyukur atas capaian ini setelah 1 tahun 10 bulan penularan Covid-19 di Kota Jayapura. Ini pejuangan kita bersama, dimana Satgas Covid-19 Kota Jayapura yang gigih bekerja keras tanpa henti, serta dukungan seluruh komponen masyarakat, mulai dari tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan, TNI, dan Polri,” ungkap Rustan Saru.

Wawalkot Rustan menjelaskan, Kota Jayapura berhasil mencapai zero case Covid-19 karena upaya penanganan Covid-19, serta upaya vaksinasi yang dilakukan.

“Vaksinasi Covid-19 di Kota Jayapura telah mencapai 76,2 persen untuk dosis pertama, dan 54,7 persen untuk dosis kedua. Cakupan ini kita capai dengan kerja sama semua pihak, termasuk TNI, Polri, BIN, Dinas Kesehatan, dan yang lainnya,” tambahnya.

Sedangkan untuk penanganan Covid-19, imbauan prokes tak henti-hentinya dilakukan. Kemudian, penegakkan Perda 3/2020 dan Instruksi Wali Kota Jayapura 15/2021.

“Kita lakukan juga pengetatan di pintu-pintu masuk, baik pelabuhan maupun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw. Tidak hanya itu, kita juga lakukan sidak prokes di semua tempat, dari pusat perbelanjaan, warung, toko, mall, pasar tradisional, terminal, pelabuhan, hingga bar. Ini kerja massif yang dilakukan dalam mencegah penambahan kasus di Kota Jayapura,” jelasnya.

Dengan capaian ini tak kemudian membuat warga kota menghiraukan penerapan prokes. Justru sebaliknya, semua pihak tidak boleh lengah, melainkan tetap waspada, terlebih dalam menyambut Natal dan tahun baru.

“Natal dan tahun baru kita jadikan sebagai momen untuk bersyukur. Kita harus tetap jaga disiplin kita dalam penerapan prokes,” pungkasnya. (gr/gin/nat)

BTM: Natal Bisa Open House, Tapi Terbatas Keluarga Dekat

JAYAPURA-Kota Jayapura secara resmi tanpa kasus (zero case) baru penularan Covid-19 pada Selasa (21/12) kemarin. Tak heran, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., menandai 21 Desember 2021 sebagai hari yang bersejarah dalam hidupnya secara pribadi, sebagai Ketua Satgas Covid 19 Kota Jayapura, maupun sebagai Wali Kota Jayapura.

“Ini catatan sejarah bahwa Kota Jayapura bisa zero case Covid-19 dan kembali ke zona hijau. Ini tanggal yang bersejarah bagi saya secara pribadi maupun selaku Ketua Satgas Covid 19 Kota Jayapura,” ungkap Benhur Tomi Mano saat menjadi narasumber dalam acara Ngopi Bareng Redaksi di gedung Graha Pena Papua, Rabu (22/12) kemarin.

Menurut Benhur Tomi Mano atau BTM, Kota Jayapura tanpa kasus Covid-19 patut disyukuri, terlebih dalam menyambut Natal dan tahun baru (Nataru).

“Ini berkat dari Tuhan di masa raya Natal. Tuhan menunjukkan kasih-Nya untuk merawat Kota Jayapura. Ini pencapaian yang sangat baik, yang patut kita syukuri dalam menyambut Natal dan tahun baru. Harapan kita, Kota Jayapura tetap berada di zona hijau,” tambahnya.

“Bagi saya ini sejarah bahwa kota Jayapura berada zona hijau atau nol Covid tertanggal 21 Desember 2021. Ini akan menjadi catatan sejarah dimana masyarakat yang padat penduduk ini dapat nol kasus. Yang pertama dilakukan masyarakat Jayapura adalah mengikuti protokol yang ketat,” sambungnya.

Nol kasus di Kota Jayapura menurutnya tidak lain karena masyarakat Kota Jayapura senantiasa memakai masker, tidak berkerumun, jaga jarak dan kesadaran masyarakat mengikuti vaksin yang meningkatkan daya tahan tubuh. Hal tersebutlah yang membuat Kota Jayapura menjadi zona hijau dengan nol kasus.

BTM menambahkan mengenai intruksi Menteri Dalam Negeri No 62 dimana seluruh provinsi, kota dan kabupaten berada pada level III pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru, kemudin berubah bahwa keputusan tersebut kembali menetapkan menjadi level II bagi Kota Jayapura.
Untuk itu, Kota Jayapura mengambil langkah dengan Intruksi Wali Kota No 15 dimana memutuskan tidak ada perayaan penyambutan tahun baru. Seperti pesta kembang api yang menghadirkan orang banyak. Baik di halaman kantor Gubernur Provinsi Papua, Jembatan Youtefa dan di tempat umum lainnya.
“Hanya ada doa khusus di keluarga masing-masing sesuai keyakinan masing-masing. Instruksi itu juga mengatur tidak boleh ada bunyi-bunyian di seluruh Kota Jayapura. Sehingga ibadah Natal yang dirayakan bisa berjalan dengan khusuk dan damai,” ucapnya.

Baca Juga :  Satu Lagi Warga Terkonfirmasi Positif Covid-19, Meninggal

Menindaklanjuti instruksi tersebut juga dilakukan kerja sama dengan Polresta Jayapura Kota dan juga Kodim 1901 Jayapura yang telah secara baik menindak sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan.

Pada malam pergantian tahun baru nanti pihaknya bersama Kepolisian dan TNI akan melakukan patroli untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan.

“Untuk open house dilakukan di Kota Jayapura namun hanya untuk keluarga-keluarga dekat saja yang berkunjung dengan tetap menaati dan melaksanan protokol kesehatan ketat,” pintanya.

Adapun alasan Kota Jayapura belum bisa menerapkan PPKM Level I padahal Kota Jayapura nol kasus, BTM menjelaskan Kota Jayapura vaksinasi tahap pertama75,49% dan vaksin kedua 54%, namun masih banyaknya lansia di Kota Jayapura yang belum divaksin atau baru sekira 30 %, menyebabkan kota Jayapura tetaop berada pada level II PPKM.

“Jika lansia kita sudah di atas 50% yang sudah divaksin maka kita akan berada di level I. Oleh sebab itu saya minta para pemuda untuk mengajak orang tua masing-masing divaksin”tegasnya.

Setelah memasuki zona hijau dan nol kasus, BTM meminta mesyarakat tidak terlena dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

” Masyarakat Kota Jayapura jangan kita lengah dan tetap mengikuti prokes yang ketat dan mudah-mudahan kita bisa mempertahankan nol kasus ini dan kativitas ekonomi tetap dari Pukul 06:00-20:00 WIT,” tambahnya.

Untuk bantuan kepada mama-mama Papua melalui UMKM bagi mereka yang terdampak Covid-19, BTM menegaskan tetap mendapatkan bantuan. Penanganan kesehatan harus tetap jalan dan ekonomi tetap jalan berimbang. Selain itu juga ada keringanan pajak pada masa pandemi Covid-19.

Sedangkan untuk pendidikan di Kota Jayapura, menurutnya  baru SMP yang melakukan tatap muka dan kemudian kebijakan akan dikeluarkan sesuai dengan keadaan dan situasi dilapangan. Ia juga turun langsung ke lapangan bagaimana agar SMP yang ada di Kota Jayapura menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

Mengenai adanya varian Covid-19 omicron yang mengancam, dirinya meminta memperketat daerah perbatasan dengan mewajibkan PCR setiap yang melintas.

Di pelabuhan Jayapura juga akan diperkatat dan akan menyediakan rumah isolasi. Sedangkan untuk Bandara Sentani, BTM meminta peran aktif Pemprov Papua karena hal tersebut kewenangan Pemprov Papua.

Selain itu Pemerintah Kota Jayapura juga menutup penjualan minuman keras dan petasan selama Natal dan tahun baru.

Baca Juga :  Nakes dan Prajurit Diutamakan Dalam Vaksin Booster

Jelang Nataru ini, BTM juga menyampaikan bahwa Kota Jayapura melaksanakan mengendalian inflasi di pasar-pasar yang ada di Kota Jayapura untuk melihat ketersediaan sembilan bahan pokok. Hal itu juga dilakukan untuk pengecekan harga serta melihat ketersediaan stok. BTM memastikan ketersediaan bapak mencukupi hingga Januari 2022 dan tidak ada kenaikan harga.

Sedangkan mengenai libur Nataru bagi ASN Pemkot Jayapura baru, BTM menyebutkan, Pemkot Jayapura akan libur pada tanggal 23 Desember dan akan masuk pada tanggal 29 Desember.

Selama ini dirinya tidak membuat banyak libur bagi ASN karena menurutnya Papua masih dalam keadaan tertinggal sehingga untuk melayani masyarakat tidak seharusnya seorang ASN banyak libur.

Senada, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. Rustan Saru, MM., mengaku bahwa ini merupakan sejarah baru yang dicatatkan Kota Jayapura dalam penanganan Covid-19 sejak kasus pertama pada Maret 2020.

“Kita bersyukur atas capaian ini setelah 1 tahun 10 bulan penularan Covid-19 di Kota Jayapura. Ini pejuangan kita bersama, dimana Satgas Covid-19 Kota Jayapura yang gigih bekerja keras tanpa henti, serta dukungan seluruh komponen masyarakat, mulai dari tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan, TNI, dan Polri,” ungkap Rustan Saru.

Wawalkot Rustan menjelaskan, Kota Jayapura berhasil mencapai zero case Covid-19 karena upaya penanganan Covid-19, serta upaya vaksinasi yang dilakukan.

“Vaksinasi Covid-19 di Kota Jayapura telah mencapai 76,2 persen untuk dosis pertama, dan 54,7 persen untuk dosis kedua. Cakupan ini kita capai dengan kerja sama semua pihak, termasuk TNI, Polri, BIN, Dinas Kesehatan, dan yang lainnya,” tambahnya.

Sedangkan untuk penanganan Covid-19, imbauan prokes tak henti-hentinya dilakukan. Kemudian, penegakkan Perda 3/2020 dan Instruksi Wali Kota Jayapura 15/2021.

“Kita lakukan juga pengetatan di pintu-pintu masuk, baik pelabuhan maupun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw. Tidak hanya itu, kita juga lakukan sidak prokes di semua tempat, dari pusat perbelanjaan, warung, toko, mall, pasar tradisional, terminal, pelabuhan, hingga bar. Ini kerja massif yang dilakukan dalam mencegah penambahan kasus di Kota Jayapura,” jelasnya.

Dengan capaian ini tak kemudian membuat warga kota menghiraukan penerapan prokes. Justru sebaliknya, semua pihak tidak boleh lengah, melainkan tetap waspada, terlebih dalam menyambut Natal dan tahun baru.

“Natal dan tahun baru kita jadikan sebagai momen untuk bersyukur. Kita harus tetap jaga disiplin kita dalam penerapan prokes,” pungkasnya. (gr/gin/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya