Friday, April 19, 2024
24.7 C
Jayapura

Besok, RSUD Mulai Vaksin Booster

MERAUKE- Kamis, (20/1), RSUD Merauke mulai lakukan vaksinasi booster. Direktur RSUD Merauke, dr. Yenny Mahuze didampingi Ketua Tim Vaksinasi  RSID Merauke dr. Paul Kalalo mengungkapkan, sebenarnya vaksin ini sudah dapat dilakukan beberapa hari lalu, hanya saja stok vaksin di Dinas Kesehatan yang terbatas sehingga vaksinasi baru akan dimulai Kamis besok. ‘’Kita menggunakan vaksin merek Sinovac. Ada juga jenis Moderna,’’katanya.

Hanya saja, lanjut dia, untuk vaksin jenis Moderna, jumlahnya yang terbatas dan memang memiliki efek setelah suntikan sehingga kemungkinan banyak yang akan menggunakan Sinovac.  Paul Kalalo menambahkan, orang yang akan divaksin  booster tersebut apabila data yang dimasukan ke dalam sistem namanya muncul. Sebab, apabila  datanya  dimasukan tapi nama tidak muncul maka tidak bisa divaksin. ‘’Karena dia tidak akan tercatat dalam sistem Peduli Lindungi,’’ terangnya.

Baca Juga :  Fokus Penanganan Keamanan Dalam 9 Bulan

Paul Kalalo menjelaskan, untuk mendapatkan suntikan booster ini, yang bersangkutan sudah mendapatkan suntikan booster minimal 6 bulan. Sehingga ketika nomor induk kependudukan dimasukkan dan namanya tidak ada, berarti orang tersebut  belum bisa divaksin booster. ‘’Tapi yang jelas sesuai dengan instruksi bahwa untuk suntikan booster ini diprioritaskan bagi Lansia dan kelompok rentan kena Covid-19,’’ tambahnya. (ulo/tho)

MERAUKE- Kamis, (20/1), RSUD Merauke mulai lakukan vaksinasi booster. Direktur RSUD Merauke, dr. Yenny Mahuze didampingi Ketua Tim Vaksinasi  RSID Merauke dr. Paul Kalalo mengungkapkan, sebenarnya vaksin ini sudah dapat dilakukan beberapa hari lalu, hanya saja stok vaksin di Dinas Kesehatan yang terbatas sehingga vaksinasi baru akan dimulai Kamis besok. ‘’Kita menggunakan vaksin merek Sinovac. Ada juga jenis Moderna,’’katanya.

Hanya saja, lanjut dia, untuk vaksin jenis Moderna, jumlahnya yang terbatas dan memang memiliki efek setelah suntikan sehingga kemungkinan banyak yang akan menggunakan Sinovac.  Paul Kalalo menambahkan, orang yang akan divaksin  booster tersebut apabila data yang dimasukan ke dalam sistem namanya muncul. Sebab, apabila  datanya  dimasukan tapi nama tidak muncul maka tidak bisa divaksin. ‘’Karena dia tidak akan tercatat dalam sistem Peduli Lindungi,’’ terangnya.

Baca Juga :  Terjaring Razia Masker, Diberi Sanksi Sosial

Paul Kalalo menjelaskan, untuk mendapatkan suntikan booster ini, yang bersangkutan sudah mendapatkan suntikan booster minimal 6 bulan. Sehingga ketika nomor induk kependudukan dimasukkan dan namanya tidak ada, berarti orang tersebut  belum bisa divaksin booster. ‘’Tapi yang jelas sesuai dengan instruksi bahwa untuk suntikan booster ini diprioritaskan bagi Lansia dan kelompok rentan kena Covid-19,’’ tambahnya. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya