Friday, March 29, 2024
24.7 C
Jayapura

18.000 Capaian Vaksinasi Belum Sampai ke Pusat   

WAMENA— Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya memastikan ada selisih data vaksinasi yang belum diupload  ke Kementrian Kesehatan sebanyak 18.000 warga. Kondisi ini yang membuat capaian vaksinasi di Kabupaten Jayawijaya belum mencapai 50 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijya, dr. Willy E Mambieuw, SpB menyatakan, pihaknya sudah lakukan rapat terkait masalah ini dengan Provinsi Papua, di mana ada 18.000 data warga yang sudah divaksin, namun belum terupload di pusat, sedangkan yang sudah diupload itu sekitar 70.000 warga dan itu sudah masuk.

“Semua yang sudah punya NIK dan sudah mendapat vaksinasi dan terdata pada Pemkab Jayawijaya ternyata tidak terdata di pusat, sehingga ada muncul beberapa wacana untuk nanti kita buat semacam rekapan yang sudah divaksin lengkap dengan NIKnya dan sudah diupload pada sistem Piker di BPJS,”ungkapnya, Rabu (2/2).

Baca Juga :  Aplikasi Belum Tersedia, Merauke Tunda Vaksin Booster 

Terkait hal itu, pihaknya akan membawa data itu ke Kementerian Kesehatan agar bisa dilihat oleh teman —teman di pusat supaya bisa mencocokkan datanya, mengapa ada selisih, sistem Piker di BPJS tidak ada masalah,”jelasnya.

Dikatakan, jumlah perhitungan manual, vaksin yang digunakan serta yang terupload dalam data Piker BPJS itu sama, oleh karena itu, pihaknya harus membereskan data yang saat ini tidak terupload ke kementrian, setelah itu baru vaksinasi ini dilanjutkan kembali.

Ia menyatakan, pencapaian vaksinasi di Jayawijaya sudah mencapai 43 persen, ini belum termasuk dari data selisih 18,000 yang belum diupload ke Kementerian Kesehatan, dari 72.000 warga yang sudah mendapatkan vaksinasi, sedangkan data di pusat, Jayawijaya baru mencapai 22 persen.

Baca Juga :  12 Desember Tidak Ada Penambahan Kasus Terkonfirmasi Covid-19

“Masalah ini mungkin terjadi karena sistem Piker di BPJS dengan Kementerian Kesehatan itu tidak sinkron, ini yang akan kita cek,”ungkapnya.

Sementara terkait Jayawijaya yang masuk pada salah satu wilayah yang harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Aktifitas Masyarakat (PPKM) level III  dari pemerintah pusat, sebenarnya jika dilihat dari data, memang tidak banyak jumlah pasien Covid -19 di Jayawijaya, kemungkinan indicator yang digunakan terkait pencapaian vaksinasi.

“ Kita harus lihat juga, pusat menerapakan PPKM level 3 ini karena fasilitas kesehatan kita di Jayawijaya masih minim, sehingga dengan aturan itu, Pemkab Jayawijaya bisa lebih memperketat pemeriksaan bagi orang yang masuk,”bebernya.(jo/tho)

WAMENA— Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya memastikan ada selisih data vaksinasi yang belum diupload  ke Kementrian Kesehatan sebanyak 18.000 warga. Kondisi ini yang membuat capaian vaksinasi di Kabupaten Jayawijaya belum mencapai 50 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijya, dr. Willy E Mambieuw, SpB menyatakan, pihaknya sudah lakukan rapat terkait masalah ini dengan Provinsi Papua, di mana ada 18.000 data warga yang sudah divaksin, namun belum terupload di pusat, sedangkan yang sudah diupload itu sekitar 70.000 warga dan itu sudah masuk.

“Semua yang sudah punya NIK dan sudah mendapat vaksinasi dan terdata pada Pemkab Jayawijaya ternyata tidak terdata di pusat, sehingga ada muncul beberapa wacana untuk nanti kita buat semacam rekapan yang sudah divaksin lengkap dengan NIKnya dan sudah diupload pada sistem Piker di BPJS,”ungkapnya, Rabu (2/2).

Baca Juga :  Kasus Terkonfirmasi Bertambah 343 Orang

Terkait hal itu, pihaknya akan membawa data itu ke Kementerian Kesehatan agar bisa dilihat oleh teman —teman di pusat supaya bisa mencocokkan datanya, mengapa ada selisih, sistem Piker di BPJS tidak ada masalah,”jelasnya.

Dikatakan, jumlah perhitungan manual, vaksin yang digunakan serta yang terupload dalam data Piker BPJS itu sama, oleh karena itu, pihaknya harus membereskan data yang saat ini tidak terupload ke kementrian, setelah itu baru vaksinasi ini dilanjutkan kembali.

Ia menyatakan, pencapaian vaksinasi di Jayawijaya sudah mencapai 43 persen, ini belum termasuk dari data selisih 18,000 yang belum diupload ke Kementerian Kesehatan, dari 72.000 warga yang sudah mendapatkan vaksinasi, sedangkan data di pusat, Jayawijaya baru mencapai 22 persen.

Baca Juga :  Semua Kabupaten/Kota Sudah Bisa Laksanakan Booster

“Masalah ini mungkin terjadi karena sistem Piker di BPJS dengan Kementerian Kesehatan itu tidak sinkron, ini yang akan kita cek,”ungkapnya.

Sementara terkait Jayawijaya yang masuk pada salah satu wilayah yang harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Aktifitas Masyarakat (PPKM) level III  dari pemerintah pusat, sebenarnya jika dilihat dari data, memang tidak banyak jumlah pasien Covid -19 di Jayawijaya, kemungkinan indicator yang digunakan terkait pencapaian vaksinasi.

“ Kita harus lihat juga, pusat menerapakan PPKM level 3 ini karena fasilitas kesehatan kita di Jayawijaya masih minim, sehingga dengan aturan itu, Pemkab Jayawijaya bisa lebih memperketat pemeriksaan bagi orang yang masuk,”bebernya.(jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya