Wednesday, April 24, 2024
31.7 C
Jayapura

Tak Dapat Ijin, Kompetisi Liga 3 Papua Dihentikan

Suasana rapat pihak Asprov PSSI Papua, keamanan, Panpel dan 15 klub konstestan liga 3 Papua yang berlangsung di Asprov PSSI Papua, GOR Waringin Kotaraja, Sabtu (7/9)  ( FOTO : Erik / Cepos)

JAYAPURA-Aksi demo damai yang berujung anarkis di Kota Jayapura dan sekitarnya pada 29 Agustus lalu membuat aktivitas di Kota Jayapura sedikit lumpuh. Tak pemerintahan atau perekonomian, namun bidang olahraga pun tak luput dari dampak aksi tersebut.

Jika sebelumnya, laga Persipura dengan Bali United di Stadion Mandala Jayapura ditunda. Tidak hanya itu, lanjutan kompetisi Liga 3 Asprov PSSI Papua juga dihentikan karena tak mendapatkan izin keramaian dari Polres Jayapura Kota sebagai penanggungjawab keamanan.

Wakil Ketua Asprov PSSI Papua, Rocky Bebena mengatakan, hasil pertemuan pihak keamanan, panitia pelaksana serta 15 konstestan kompetisi Liga Asprov PSSI Papua sepakat tidak melanjutkan atau mengirimkan wakil Papua ke zona regional.

Dijelaskan, Asprov PSSI Papua sudah mendapatkan surat rekomendasi dari Polres Jayapura Kota mengenai izin pelaksanaan kompetisi, namun hingga saat ini Polres Jayapura Kota belum memberikan izin hingga batas yang tidak ditentukan. Sementara jadwal batas akhir pelaksanaan kompetisi Liga 3 Papua yang diberikan oleh PSSI hingga 30 September.

Asprov PSSI Papua baru melaksanakan 25 pertandingan dari 99 yang akan diselesaikan. Sehingga melihat rekomendasi Polres Jayapura Kota dan kondisi Kota Jayapura, sehingga hampir seluruh klub memilih tidak melanjutkan kompetisi dan tidak memberikan wakilnya ke zona regional.

Baca Juga :  Layangkan Pujiaan kepada Yohansi Tjoe

“Sampai 29 Agustus hingga saat ini belum mendatapka izin. Kita sudah dapat surat dari Polres Jayapura Kota, yang isinya belum bisa memberikan izin untuk kelanjutan Liga 3 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, sehigga dasar itu kita kita tidak mau berasumsi apa yang kita harus lakukan, karena tim ini cukup lama dan mengeluarkan biaya yang cukup besar,”ungkap Rocky kepada Cenderawasih Pos saat ditemui usai pertemua dengan 15 klub peserta Liga 3 di Asprov PSSI Papua, Sabtu (7/9).

Awalnya pihaknya berikan dua opsi, pertama selesaikan putaran pertama, namun mungkin tetap tidak ada perwakilan Papua ke babak berikutnya, pilihan kedua hasil terakhir dari kompetisi hingga saat ini dipakai untuk meloloskan wakil Papua ke babak regional. 

“Kita lakukan voting dan hasilnya 90 persen perwakilan klub menyatakan tidak dilanjutkan demi kebersamaan dan pemerataan keadailan, karena sampai saaat ini ada tim yang sudah melakukan empat pertandingan bahkan ada yang baru dua pertandingan,” sambungnya.

Mantan wartawan Cenderawasih Pos itu membeberkan, keputusan bersama pihak klub akan disampaikan ke pada PSSI pusat bahwa kompetisi 2019, Papua tidak ada perwakilan pada babak regional, nasional mau pun play off.

Baca Juga :  Logo PON yang Baru Segera Diumumkan

“Hasil kesempakatan ini kami buat berita acara yang ditandangani oleh semua perwakilan klub dan akan dikirim ke PSSI karena kompetisi kita hentikan dengan alasan kemanan dan kondisi terakhir yang ada di Kota Jayapura. Hasil ini kami juga sampaikan kepada masing-masing manajemen klub, bahwa alasan penundaan karena kondisi keamanan sampai saat ini tidak ada izin kemanan,”ujarnya.

Rocky menambahkan, pihakya juga akan mengembalikan subsidi masing-masing klub melalui rekening klub.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Jayapura Kota, Iptu Jahja Rumra menambahkan, mengenai lanjutan kompetisi Liga 3 yang sempat terhenti akibat aksi demo anarkis, pihak kemanan sendiri sudah mengeluarkan surat rekomendasi melalui Kapolres terkait permintaan dari pihak Panpel tentang status keamanan, untuk menjadi dasar keputusan Panpel apakah kompetsi ini berlanjut atau tidak.

“Yang jelas secara lisan, September beliau belum bisa berikan keputusan, dan oktober akan dibicarakan lagi, jadi rekomendasinya seperti itu. Dan semuanya kami serahkan kepada Panpel bagaimana keputusan mereka,”tutupnya. (eri/tho).

Suasana rapat pihak Asprov PSSI Papua, keamanan, Panpel dan 15 klub konstestan liga 3 Papua yang berlangsung di Asprov PSSI Papua, GOR Waringin Kotaraja, Sabtu (7/9)  ( FOTO : Erik / Cepos)

JAYAPURA-Aksi demo damai yang berujung anarkis di Kota Jayapura dan sekitarnya pada 29 Agustus lalu membuat aktivitas di Kota Jayapura sedikit lumpuh. Tak pemerintahan atau perekonomian, namun bidang olahraga pun tak luput dari dampak aksi tersebut.

Jika sebelumnya, laga Persipura dengan Bali United di Stadion Mandala Jayapura ditunda. Tidak hanya itu, lanjutan kompetisi Liga 3 Asprov PSSI Papua juga dihentikan karena tak mendapatkan izin keramaian dari Polres Jayapura Kota sebagai penanggungjawab keamanan.

Wakil Ketua Asprov PSSI Papua, Rocky Bebena mengatakan, hasil pertemuan pihak keamanan, panitia pelaksana serta 15 konstestan kompetisi Liga Asprov PSSI Papua sepakat tidak melanjutkan atau mengirimkan wakil Papua ke zona regional.

Dijelaskan, Asprov PSSI Papua sudah mendapatkan surat rekomendasi dari Polres Jayapura Kota mengenai izin pelaksanaan kompetisi, namun hingga saat ini Polres Jayapura Kota belum memberikan izin hingga batas yang tidak ditentukan. Sementara jadwal batas akhir pelaksanaan kompetisi Liga 3 Papua yang diberikan oleh PSSI hingga 30 September.

Asprov PSSI Papua baru melaksanakan 25 pertandingan dari 99 yang akan diselesaikan. Sehingga melihat rekomendasi Polres Jayapura Kota dan kondisi Kota Jayapura, sehingga hampir seluruh klub memilih tidak melanjutkan kompetisi dan tidak memberikan wakilnya ke zona regional.

Baca Juga :  Persipura Fokus Recovery

“Sampai 29 Agustus hingga saat ini belum mendatapka izin. Kita sudah dapat surat dari Polres Jayapura Kota, yang isinya belum bisa memberikan izin untuk kelanjutan Liga 3 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, sehigga dasar itu kita kita tidak mau berasumsi apa yang kita harus lakukan, karena tim ini cukup lama dan mengeluarkan biaya yang cukup besar,”ungkap Rocky kepada Cenderawasih Pos saat ditemui usai pertemua dengan 15 klub peserta Liga 3 di Asprov PSSI Papua, Sabtu (7/9).

Awalnya pihaknya berikan dua opsi, pertama selesaikan putaran pertama, namun mungkin tetap tidak ada perwakilan Papua ke babak berikutnya, pilihan kedua hasil terakhir dari kompetisi hingga saat ini dipakai untuk meloloskan wakil Papua ke babak regional. 

“Kita lakukan voting dan hasilnya 90 persen perwakilan klub menyatakan tidak dilanjutkan demi kebersamaan dan pemerataan keadailan, karena sampai saaat ini ada tim yang sudah melakukan empat pertandingan bahkan ada yang baru dua pertandingan,” sambungnya.

Mantan wartawan Cenderawasih Pos itu membeberkan, keputusan bersama pihak klub akan disampaikan ke pada PSSI pusat bahwa kompetisi 2019, Papua tidak ada perwakilan pada babak regional, nasional mau pun play off.

Baca Juga :  Logo PON yang Baru Segera Diumumkan

“Hasil kesempakatan ini kami buat berita acara yang ditandangani oleh semua perwakilan klub dan akan dikirim ke PSSI karena kompetisi kita hentikan dengan alasan kemanan dan kondisi terakhir yang ada di Kota Jayapura. Hasil ini kami juga sampaikan kepada masing-masing manajemen klub, bahwa alasan penundaan karena kondisi keamanan sampai saat ini tidak ada izin kemanan,”ujarnya.

Rocky menambahkan, pihakya juga akan mengembalikan subsidi masing-masing klub melalui rekening klub.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Jayapura Kota, Iptu Jahja Rumra menambahkan, mengenai lanjutan kompetisi Liga 3 yang sempat terhenti akibat aksi demo anarkis, pihak kemanan sendiri sudah mengeluarkan surat rekomendasi melalui Kapolres terkait permintaan dari pihak Panpel tentang status keamanan, untuk menjadi dasar keputusan Panpel apakah kompetsi ini berlanjut atau tidak.

“Yang jelas secara lisan, September beliau belum bisa berikan keputusan, dan oktober akan dibicarakan lagi, jadi rekomendasinya seperti itu. Dan semuanya kami serahkan kepada Panpel bagaimana keputusan mereka,”tutupnya. (eri/tho).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya