Site icon Cenderawasih Pos

Bolehkah Sholat Witir di Rumah? Simak Hukum dan dan Penjelasan Ulama

Umat muslim melaksanakan ibadah sholat tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (11/3/2024). (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

Sholat witir sudah tidak asing lagi bagi umat muslim. Biasanya sholat witir dilaksanakan secara berjamaah di masjid setelah selesai sholat tarawih sebagai sholat penutup di hari itu.

Akan tetapi, bagaimana hukum sholat witir dilaksanakan di rumah. Alasannya, ada sesuatu yang menyebabkan seseorang tidak bisa melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah di Masjid atau musala.

Dilansir dari MUI Digital, KH Miftachul Akhyar dalam pengajian Kitab Hadits Jami’ as-Shaghir, Hadits Nomor 185 menyebutkan bahwa sholat witir bertujuan untuk menyeimbangi shalat maghrib.

Jikalau sholat yang dilaksanakan pada siang hari, maka sholat maghrib yang memiliki jumlah rakaat ganjil sebagai akhir/penutupnya. Sedangkan untuk sholat malam, sholat witir yang juga memiliki rakaat yang ganjil sebagai sholat akhir atau penutupnya. Perbedaan antara 2 sholat ini ialah, sholat maghrib hukumnya fardhu, sedangkan sholat witir hukumnya sunah.

Dalam HR. Bukhari 998 dan Muslim 749 berbunyi:

اِجْعَلُوْا آخِرَ صَلاَتِكُم ْباِللّيْلِ وِتْرًا

Artinya: “Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari dengan shalat witir.”

Maka, dapat diartikan bahwa melaksanakan sholat witir itu penting. Mungkin jika dibuat peringkat keutamaan sholat sunah, sholat witir berada di peringkat sholat qabliyah subuh yang paling utama. Kemudian sholat tahajjud hingga tarawih berada di peringkat setelah sholat witir.

Hadits ini merupakan sighat amar, yaitu ij’alu, menyebabkan terdapat beberapa perbedaan di antara imam madzhab. Menurut Imam Abu Hanifah, yang memandang hadist ini shighatnya amar, ij’alu, maka wajib hukumnya melaksanakan sholat witir. Dimana sighat amar, yang berarti perintah maka itu wajib.

Lain dengan madzhab Imam Syafi’i yang memiliki pandangan berbeda, karena dalam hadits ini menyebut akhirul lail, yang berarti waktunya umum, maka imam syafi’i menyatakan hukum sholat witir itu tidak wajib, melainkan sunnah saja.

Dalam pelaksanaannya, ternyata sholat witir dapat dilaksanakan setelah melaksanakan sholat sunnah ba’diyah isya berarti sholat ini dapat dilaksanakan walau di luar bulan suci ramadhan.

Sahabat nabi dahulu mempraktikkan sholat witir ada yang melakukannya benar benar di penghujung malam sesuai dengan perintah hadist tersebut. Ada juga yang melaksanakannya setelah sholat ba’diyah isya. Dalam waktu pengerjaanya, keduanya sama sama mulia dan dipraktikkan oleh sahabat nabi.

Abu Bakar As Shidiq, salah satu sahabat nabi yang melaksanakan sholat witir setiap selesai sholat ba’diyah isya. Beliau melakukannya karena tidak mau kehilangan sholat witir sebab kelalaiannya sebagai manusia, seperti ketiduran, kelelahan, sehingga tidak dapat melaksanakan sholat witir.

Selain Abu Bakar, hal itu juga dilakukan oleh Utsman bin Affan. ternyata pelaksanaan sholat witir setelah ba’diyah Isya ini berdasarkan riwayat Imam Muslim yang berbunyi:

“Barangsiapa yang khawatir tidak bisa shalat witir di akhir malam sebagai penutup, maka witirlah di awal malam. Awal malam ini setelah melakukan shalat isya, ba’diyah isya, lalu ditutup witir. Tetapi kalau dia mantab hatinya menginginkan witir seperti diperintahkan Rasulullah SAW, maka akhirkan,”

Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sholat witir ini dapat dilaksanakan di rumah sebagaimana melaksanakan sholat sunnah lainnya. Sholat sunnah ini tidak diwajibkan, tetapi dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musholla.

Ustad Firanda Andirja menuturkan bahwa diperbolehkan untuk sholat witir di rumah setelah melakukan sholat tarawih secara berjamaah. Akan tetapi, disayangkan karena sholat witir tidak mendapatkan keutamaan sholat berjamaah dan tidak dicatat sebagai pahala sholat semalam suntuk.

Saat menjalankan shalat pada umumnya, malaikat akan mencatat dan bersaksi atas seluruh ibadah kita, tetapi ada yang spesial untuk sholat akhirul lail, sebab ada bonus tambahan saksi dari para malaikat. (*)

sumber: Jawapos

Exit mobile version