Site icon Cenderawasih Pos

Tata Cara Berwudhu saat Puasa Ramadan, Agar Tidak Membatalkan Puasa

Jemaah haji berwudhu di sekitar tenda di Mina, Arab Saudi, jelang pelaksanaan wukuf di Arafah, Minggu (18/7/2021). (ANTARA/Reuters)

PUASA Ramadhan sudah memasuki hari ketujuh, namun masih banyak yang bingung mengenai tata cara berwudhu saat berpuasa agar tidak membatalkan puasanya.

Hukum berwudhu sendiri wajib dilakukan sebelum melaksanakan shalat. Pengertian wudhu sendiri adalah mensucikan anggota badan tertentu dengan air untuk menhilangkan hadas kecil. Hadas kecil itu seperti kentut, kencing, buang air besar, dan hilang akal.

Adapun dalam rangkaian berwudhu, terdapat anjuran untuk berkumur-kumur dan berinstinsyaq guna membersihkan bagian mulut dan hidung.

Sementara itu, memasukkan sesuatu ke dalam mulut saat berpuasa dapat dikhawatirkan membatalkan puasanya.

Menurut Buya Yahya yang memiliki nama asli Zainul Ma’arif, hukum berkumur-kumur ketika berwudhu saat melaksanakan ibadah puasa masih tetap disunnahkan, dan apabila tertelan (dengan tidak sengaja) hal itu tidak membatalkan ibadah puasanya.

“Kumur-kumur dalam wudhu hukumnya sunnah. Kalau ketelen tidak membatalkan puasa. Memasukkan es krim ke dalam mulut saat berpuasa tidak sunnah, tapi kalau ketelen hukumnya batal puasa karena main-main,” kata pimpinan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang dikutip JawaPos.com dari channel Youtube Al Bahjah TV (17/3).

Dalam video singkat di channel youtube Kajian Islam, UAH sapaan akrab dari Ustad Adi Hidayat memaparkan tata cara berwudhu saat berpuasa di bulan Ramadhan sama seperti berwudhu di luar bulan Ramadhan.

Namun ada catatan-catatan tertentu yang harus diperhatikan terkait dengan sunnah-sunnah wudhu yang dipandang berpotensi membatalkan puasa, maka diminta untuk berhati-hati atau dianjurkan untuk meninggalkannya, seperti berkumur dan menghisap air ke hidung (istinsyaq).

Menghisap air ke hidung atau berinstinyaq memang disunnahkan dalam berwudhu, namun bagi orang yang sedang berpuasa hukum berinstinsyaq menjadi makruh (Anjuran pada beberapa perbuatan untuk lebih baik ditinggalkan daripada dikerjakan).

Dari dua pendapat di atas, tata cara berwudhu saat berpuasa pada dasarnya sama seperti tata cara berwudhu diluar bulan puasa atau saat tidak berpuasa.

Tata Cara berwudhu saat berpuasa
  1. Berwudhu dengan membaca “Bismillahirrahmaanirrahim” sambil membasuh kedua telapak tangan.

2.Berkumur-kumur tiga kali untuk membersihkan mulut dilanjutkan dengan membersihkan  lubang hidung (instinsyaq). Keduanya boleh ditinggalkan apabila khawatir tertelan atau masuk terlalu banyak agar tidak membatalkan puasa.

3. wajah sebanyak 3 kali mulai dari tumbuhnya rambut hingga bagian bawah dagu dan dari  telinga kanan sampai telinga kiri. Saat membasuh wajah dilakukan bersamaan dengan berniat wudhu, yaitu sebagai berikut:      نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul wudhuu-a liraf’il hadatsil asghari fardal lillahi ta’ala.

 Artinya: “Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil fardhu karena Allah Ta’ala.”

  1. Membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak 3 kali dengan mendahulukan tangan kanan.

2. Mengusap sebagian atau seluruh kepala/rambut sebanyak 3 kali.

3. Mengusap kedua telinga sebanyak 3 kali.

4. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki sebanyak 3 kali dimulai dari kaki kanan terlebih  dahulu.

5. Tertib, yaitu berarti fardhu-fardhu tersebut harus dilaksanakan secara berurutan.

6. Wudhu diakhiri dengan Membaca doa sambil menghadap kiblat, adapun bacaan doanya sebagai berikut:

اشْهَدُ اَنْ لاَّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Latin: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh. Allahummaj’alni minat tawabina waj’alni minal mutatha-hiriin, waj’alni min ‘ibadikash shalihin.

Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci, dan jadikanlah aku orang dari golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.”

 Itulah tata cara berwudhu yang dapat dilakukan saat sedang berpuasa. Namun tetap perlu

berhati-hati, terutama saat berkumur-kumur dan berinstinsyaq agar tidak membatalkan puasa. (*)

Sumber: Jawapos

Exit mobile version