Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Bupati Rayakan Natal Bersama di Kampung Terjauh

Strategi Percepatan dan Pemerataan Pembangunan

KEEROM – Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., tidak henti-hentinya melakukan kungjungan ke kampung-kampung. Kali ini, Bupati mengunjungi Kampung Towe Hitam, Distrik Towe. Kampung paling ujung Kabupaten Keerom yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pegunungan Bintang.

Masyarakat Kampung Towe Hitam dan beberapa kampung yang ada di Distrik Towe tentu merasa bangga bisa dihadiri oleh orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu.

Kunjungan Bupati ini tidak hanya sekedar tatap muka saja. Tapi Pemerintah Kabupaten Keerom menunjuk Kampung Towe Hitam sebagai tempat perayaan ibadah natal ASN, TNI/Polri bersama masyarakat Keerom. Tentu sebuah penghargaan bagi masyarakat Distrik Towe. Mereka bisa merayakan natal bersama Bupati dan Forkopimda.

Ini bukan kali pertama agenda besar Pemda Keerom dilakukan di kampung-kampung terjauh. Sebelumnya, perayaan HUT Keerom 2022 silam juga dilakukan di Kampung Semografi, kampung yang berbatasan langsung dengan negara PNG.

Bupati Keerom mengatakan, bahwa mereka sengaja melakukan perayaan natal tahun 2022 di Kampung Towe Hitam. Sebab menurutnya, salah strategi besar Pemda Keerom ialah percepatan dan pemerataan pembangunan.

“Sebagai insan ciptaan Tuhan, saya mengajak kita memanjatkan puji syukur karena Tuhan memberikan kita kesempatan, kekuatan untuk dapat bertemu bersama-sama di kampung terjauh dari pusat pelayan Pemda Keerom yaitu Towe Hitam,” ungkap Bupati Keerom dalam sambutannya dalam perayaan natal di Gereja Katolik St Yohanes, Towe Hitam, Jumat (27/1).

Baca Juga :  Warga Mengaku Resah Karena Suka Nyolong

Bupati menuturkan bahwa selama ini, pusat pelayanan pemerintah Kabupaten Keerom hanya dipusatkan di bagian Arso. Sehingga untuk melakukan percepatan dan pemerataan pembangunan, maka Pemda harus menjangkau daerah-daerah terpencil

“Towe Hitam adalah kampung terjauh di Keerom. Strategi percepatan dan pemerataan pembangunan sesuai amanat otsus kita harus jalankan, kalau tidak demikian maka Papua akan terus tertinggal dari daerah lain. Keerom akan tertinggal dengan daerah-daerah lain,” ujarnya.

“Komitmen saya sebagai kepala daerah, keluar dari cara-cara lama, yang lebih banyak formalitas, ini tidak akan memberikan dampak, ini hanya membuang waktu dan anggaran,” sambungnya.

Dia mengajak seluruh ASN dan masyarakat Keerom agar tidak memaknai natal sebuah ritual keagamaan. Tapi hendaknya natal ini benar-benar memberikan semangat untuk bangkit dari keterbelakangan, dari cara-cara lama yang hanya ingin dihormati, dihargai dan dilayani.

Baca Juga :  Sambut Perayaan Natal, Pemkab Keerom Gelar Pasar Murah

“Kita tinggalkan cara-cara tersebut. Kita harus memaknai, kita harus melakukan sesuatu untuk Kabupaten ini dengan meninggalkan cara lama,” tegasnya.

Peraih penghargaan Indonesia Visionary Leader (IVL) tahun 2022 itu juga meminta agar momentum natal ini, seluruh masyarakat, TNI/Polri memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga Negeri Tapal Batas tetap aman dan damai.

“Keerom harus tetap damai. Masyarakat asli Keerom dan paguyuban lain memiliki tanggungjawab yang sama menjaga Keerom. Konflik atas nama apapun yang mengakibatkan pertumpahan darah tidak boleh terjadi di Keerom,” pintanya.

“Saya atas nama pemerintah daerah, pribadi dan keluarga mengucapkan selamat natal dan tahun baru untuk masyarakat Keerom, khususnya masyarakat Towe,” pungkasnya.

Sebagai informasi, selain melakukan perayaan natal bersama, Bupati Keerom juga memberikan beberapa bantuan, seperti bantuan gereja Katolik St Yohanes Towe Hitam, satu unit ambulance dan satu motor trail untuk pelayanan Puskesmas Towe.

Satu unit kendaraan usaha, tas dan seragam sekolah bagi siswa SD/SMP, bantuan modal usaha, bibit tanaman, bantuan alat tidur asrama sekolah, alat olahraga, alat musik, bingkisan natal serta satu unit mesin motor johnson. (eri/wen)

Strategi Percepatan dan Pemerataan Pembangunan

KEEROM – Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., tidak henti-hentinya melakukan kungjungan ke kampung-kampung. Kali ini, Bupati mengunjungi Kampung Towe Hitam, Distrik Towe. Kampung paling ujung Kabupaten Keerom yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pegunungan Bintang.

Masyarakat Kampung Towe Hitam dan beberapa kampung yang ada di Distrik Towe tentu merasa bangga bisa dihadiri oleh orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu.

Kunjungan Bupati ini tidak hanya sekedar tatap muka saja. Tapi Pemerintah Kabupaten Keerom menunjuk Kampung Towe Hitam sebagai tempat perayaan ibadah natal ASN, TNI/Polri bersama masyarakat Keerom. Tentu sebuah penghargaan bagi masyarakat Distrik Towe. Mereka bisa merayakan natal bersama Bupati dan Forkopimda.

Ini bukan kali pertama agenda besar Pemda Keerom dilakukan di kampung-kampung terjauh. Sebelumnya, perayaan HUT Keerom 2022 silam juga dilakukan di Kampung Semografi, kampung yang berbatasan langsung dengan negara PNG.

Bupati Keerom mengatakan, bahwa mereka sengaja melakukan perayaan natal tahun 2022 di Kampung Towe Hitam. Sebab menurutnya, salah strategi besar Pemda Keerom ialah percepatan dan pemerataan pembangunan.

“Sebagai insan ciptaan Tuhan, saya mengajak kita memanjatkan puji syukur karena Tuhan memberikan kita kesempatan, kekuatan untuk dapat bertemu bersama-sama di kampung terjauh dari pusat pelayan Pemda Keerom yaitu Towe Hitam,” ungkap Bupati Keerom dalam sambutannya dalam perayaan natal di Gereja Katolik St Yohanes, Towe Hitam, Jumat (27/1).

Baca Juga :  Sambut Perayaan Natal, Pemkab Keerom Gelar Pasar Murah

Bupati menuturkan bahwa selama ini, pusat pelayanan pemerintah Kabupaten Keerom hanya dipusatkan di bagian Arso. Sehingga untuk melakukan percepatan dan pemerataan pembangunan, maka Pemda harus menjangkau daerah-daerah terpencil

“Towe Hitam adalah kampung terjauh di Keerom. Strategi percepatan dan pemerataan pembangunan sesuai amanat otsus kita harus jalankan, kalau tidak demikian maka Papua akan terus tertinggal dari daerah lain. Keerom akan tertinggal dengan daerah-daerah lain,” ujarnya.

“Komitmen saya sebagai kepala daerah, keluar dari cara-cara lama, yang lebih banyak formalitas, ini tidak akan memberikan dampak, ini hanya membuang waktu dan anggaran,” sambungnya.

Dia mengajak seluruh ASN dan masyarakat Keerom agar tidak memaknai natal sebuah ritual keagamaan. Tapi hendaknya natal ini benar-benar memberikan semangat untuk bangkit dari keterbelakangan, dari cara-cara lama yang hanya ingin dihormati, dihargai dan dilayani.

Baca Juga :  Pastikan Proses Pembelajaran di Sekolah Usia Dini Berjalan Baik

“Kita tinggalkan cara-cara tersebut. Kita harus memaknai, kita harus melakukan sesuatu untuk Kabupaten ini dengan meninggalkan cara lama,” tegasnya.

Peraih penghargaan Indonesia Visionary Leader (IVL) tahun 2022 itu juga meminta agar momentum natal ini, seluruh masyarakat, TNI/Polri memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga Negeri Tapal Batas tetap aman dan damai.

“Keerom harus tetap damai. Masyarakat asli Keerom dan paguyuban lain memiliki tanggungjawab yang sama menjaga Keerom. Konflik atas nama apapun yang mengakibatkan pertumpahan darah tidak boleh terjadi di Keerom,” pintanya.

“Saya atas nama pemerintah daerah, pribadi dan keluarga mengucapkan selamat natal dan tahun baru untuk masyarakat Keerom, khususnya masyarakat Towe,” pungkasnya.

Sebagai informasi, selain melakukan perayaan natal bersama, Bupati Keerom juga memberikan beberapa bantuan, seperti bantuan gereja Katolik St Yohanes Towe Hitam, satu unit ambulance dan satu motor trail untuk pelayanan Puskesmas Towe.

Satu unit kendaraan usaha, tas dan seragam sekolah bagi siswa SD/SMP, bantuan modal usaha, bibit tanaman, bantuan alat tidur asrama sekolah, alat olahraga, alat musik, bingkisan natal serta satu unit mesin motor johnson. (eri/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya