Saturday, April 20, 2024
30.7 C
Jayapura

Perdagangan di Perbatasan Lumpuh Total

Yan Numberi ( FOTO: gratianus silas/cepos)

Imbas Penutupan Perbatasan Ditutup Setahun

JAYAPURA- Administrator Pos Lintas Batas Negara (PLBN) RI – PNG di Wutung, Kota Jayaura, Yan Numberi, mengaku Indonesia sangat siap untuk kembali membuka PLBN yang sudah setahun ini ditutup akibat pandemi Covid 19.

Kata Numberi, PLBN Skouw ditutup sejak 9 Januari 2020 dan hingga saat ini belum juga dibuka untuk pelintas batas secara umum. Hanya untuk kepentingan darurat saja, seperti repatriasi WNI di PNG atau pemulangan WNA PNG dari Indonesia.

“Sejak 9 Januari 2020 hingga saat ini dari Indonesia PLBN belum terbuka. Tetapi, setelah kesiapan kami dari Indonesia bersama CIQ (Custom; Bea Cukai, Immigration; Imigrasi, Quarantine; Karantina), termasuk TNI-Polri, kami siap untuk PLBN dapat kembali dibuka,” jelas Yan Numberi, Senin (1/3) lalu.

Baca Juga :  Jangan Coba-coba Pakai Calo

Namun, sebaliknya, sambung Numberi, dari Pemerintah PNG sampai saat ini belum ada kabar untuk kapan pintu perbatasan dibuka.

“Setelah kami bernegosiasi dengan perwakilan dari PNG, mereka selalu menunggu (petunjuk) dari Pemerintah Pusat PNG di Port Moresby. Makanya, ini yang bisa jadi perhatian Komisi I DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri, untuk menanyakan langsung ke Port Moresby agar dapat memberikan izin akses atau pintu ini dapat dibuka kembali,” sambungnya.

Sebab, sambung Numberi, kalau PLBN di Wutung kembali dibuka, maka ekonomi kerakyatan yang selama ini lumpuh total akibat pasar yang ditutup dan pedagang yang tak berjualan, bisa hidup kembali.

“Masyarakat PNG juga mendesak agar mereka bisa berbelanja di Indonesia, tapi dengan gerbang ditutup, semua lumpuh total,” tambahnya.

Baca Juga :  Jatuh di Kesehatan, Kuota 70 Persen Untuk OAP Tak Terpenuhi.

Dengan situasi ini, jalan tikus di perbatasan dimanfaatkan untuk mereka dari PNG berbelanja di Indonesia tanpa dokumen.

“Tidak dapat juga kami hentikan. Karena kalau kami hentikan, ekonomi mati. Ini harus cepat disikapi, sehingga jalur tikus yang ada ini harus ditutup kembali, sehingga semua akses kembali ke gerbang utama di PLBN Skouw RI – PNG. Sebab, Indonesia sudah sangat siap,” pungkasnya. (gr/wen)

Yan Numberi ( FOTO: gratianus silas/cepos)

Imbas Penutupan Perbatasan Ditutup Setahun

JAYAPURA- Administrator Pos Lintas Batas Negara (PLBN) RI – PNG di Wutung, Kota Jayaura, Yan Numberi, mengaku Indonesia sangat siap untuk kembali membuka PLBN yang sudah setahun ini ditutup akibat pandemi Covid 19.

Kata Numberi, PLBN Skouw ditutup sejak 9 Januari 2020 dan hingga saat ini belum juga dibuka untuk pelintas batas secara umum. Hanya untuk kepentingan darurat saja, seperti repatriasi WNI di PNG atau pemulangan WNA PNG dari Indonesia.

“Sejak 9 Januari 2020 hingga saat ini dari Indonesia PLBN belum terbuka. Tetapi, setelah kesiapan kami dari Indonesia bersama CIQ (Custom; Bea Cukai, Immigration; Imigrasi, Quarantine; Karantina), termasuk TNI-Polri, kami siap untuk PLBN dapat kembali dibuka,” jelas Yan Numberi, Senin (1/3) lalu.

Baca Juga :  Perlu Satu Tim Awasi Pengelolaan Dana Otsus

Namun, sebaliknya, sambung Numberi, dari Pemerintah PNG sampai saat ini belum ada kabar untuk kapan pintu perbatasan dibuka.

“Setelah kami bernegosiasi dengan perwakilan dari PNG, mereka selalu menunggu (petunjuk) dari Pemerintah Pusat PNG di Port Moresby. Makanya, ini yang bisa jadi perhatian Komisi I DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri, untuk menanyakan langsung ke Port Moresby agar dapat memberikan izin akses atau pintu ini dapat dibuka kembali,” sambungnya.

Sebab, sambung Numberi, kalau PLBN di Wutung kembali dibuka, maka ekonomi kerakyatan yang selama ini lumpuh total akibat pasar yang ditutup dan pedagang yang tak berjualan, bisa hidup kembali.

“Masyarakat PNG juga mendesak agar mereka bisa berbelanja di Indonesia, tapi dengan gerbang ditutup, semua lumpuh total,” tambahnya.

Baca Juga :  Februari, Pemprov Distribusikan ASN ke 5  OPD Baru 

Dengan situasi ini, jalan tikus di perbatasan dimanfaatkan untuk mereka dari PNG berbelanja di Indonesia tanpa dokumen.

“Tidak dapat juga kami hentikan. Karena kalau kami hentikan, ekonomi mati. Ini harus cepat disikapi, sehingga jalur tikus yang ada ini harus ditutup kembali, sehingga semua akses kembali ke gerbang utama di PLBN Skouw RI – PNG. Sebab, Indonesia sudah sangat siap,” pungkasnya. (gr/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya