Friday, April 19, 2024
31.7 C
Jayapura

Kasus Pembacokan Bukan Jambret

AKP Suheriadi  ( FOTO : Denny/Cepos )

Polisi Menduga Saling Curiga di Antara Masyarakat

WAMENA- Hingga hari ke empat, polisi belum bisa untuk menentukan pelaku dan motif dari pembacokan terhadap ketua RAPI Kabupaten Jayawijaya. Sebab, motiv pelaku sama sekali tidak diketahui. Bahkan korban juga tak mengalami kehilangan barang, sehingga polisi menduga masalah ini terjadi karena saling takut atau curiga.

  Kapolres Jayawijaya melalui kasat Reskrim AKP Suheriadi menyatakan jika semula memang kepolisian menduga ada tindak pidana jambret terhadap korban, namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata tak ada korban perampasan dari tindak pidana tersebut. Korban Joko juga terluka bukan karena di bacok langsung, namun dilempar dengan sebilah parang saat mendengarkan ada teriakan warga.

  “Kami belum tahu motif pelaku, masih sulit untuk diklarifikasi karena pelaku juga tidak membacok secara langsung tetapi melempar korban dan melarikan diri, pelaku juga tidak melakukan apa –apa,  baik itu mengambil barang korban atau apapun,”ungkapnya Rabu (9/10) kemarin.

Baca Juga :  Di Wamena, 10 Pengecer Togel Diamankan

   Dari  hasil pemeriksaan korban, kata Kasat Reskrim , semula dua orang pelaku yang menggunakan motor sedang parkir di depan rumah warga di jalan Irian atas sambil memakan cilok, kemudian warga yang punya rumah keluar untuk melihat, karena takut ia berteriak, di saat yang bersamaan keluar korban ketua RAPI yang ingin melihat.

  “Karena pelaku juga panik ada teriakan dan warga yang mulai keluar, sontak pelaku mengeluarkan sebilah parang dan melemparkan kepada korban dan kena di kepala, sehingga korban mengalami dua luka robek di bagian kepala karena parang yang dilempar terpantul dua kali di kepala korban,” katanya.

   Menurutnya, dari kasus kekerasan ini polisi menduga jika kejadian ini diakibatkan karena saling takut atau curiga antara warga, karena dari pemeriksaan yang dilakukan ia tidak dibacok secara langsung oleh pelaku, namun dilempar saat hendak lari ke rumah dan usai melempar pelaku juga lari meninggalkan tempat.

Baca Juga :  Soal SK PPPK, Kepala BKPSDM Mimika; Masih Dalam Proses

  “Kami juga tidak menemukan keluhan dan laporan jika pelaku mengambil barang berharga milik korban  seperti kasus jambret yang sering terjadi ada perampasan dan lain sebagainya kepada korbannya,”jelas Suheriadi.

   Ia juga menambahkan, meskipun begitu kepolisian masih melakukan penelusuran dan pengembangan kasus ini untuk mencari para pelaku yang melakukan tindak pidana kekerasan tersebut, ia juga melihat pasca kerusuhan kemarin memang masih ada rasa ketakutan diantara masyarakat.  

  “Kita tetap akan melakukan pencarian terhadap para pelaku, kita juga tetap akan melakukan tindakan secara hukum bila mendapatkan para pelaku yang saat ini masih dilakukan pencarian,”tambah Kasat Reskrim. (jo/tri)

AKP Suheriadi  ( FOTO : Denny/Cepos )

Polisi Menduga Saling Curiga di Antara Masyarakat

WAMENA- Hingga hari ke empat, polisi belum bisa untuk menentukan pelaku dan motif dari pembacokan terhadap ketua RAPI Kabupaten Jayawijaya. Sebab, motiv pelaku sama sekali tidak diketahui. Bahkan korban juga tak mengalami kehilangan barang, sehingga polisi menduga masalah ini terjadi karena saling takut atau curiga.

  Kapolres Jayawijaya melalui kasat Reskrim AKP Suheriadi menyatakan jika semula memang kepolisian menduga ada tindak pidana jambret terhadap korban, namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata tak ada korban perampasan dari tindak pidana tersebut. Korban Joko juga terluka bukan karena di bacok langsung, namun dilempar dengan sebilah parang saat mendengarkan ada teriakan warga.

  “Kami belum tahu motif pelaku, masih sulit untuk diklarifikasi karena pelaku juga tidak membacok secara langsung tetapi melempar korban dan melarikan diri, pelaku juga tidak melakukan apa –apa,  baik itu mengambil barang korban atau apapun,”ungkapnya Rabu (9/10) kemarin.

Baca Juga :  Soal SK PPPK, Kepala BKPSDM Mimika; Masih Dalam Proses

   Dari  hasil pemeriksaan korban, kata Kasat Reskrim , semula dua orang pelaku yang menggunakan motor sedang parkir di depan rumah warga di jalan Irian atas sambil memakan cilok, kemudian warga yang punya rumah keluar untuk melihat, karena takut ia berteriak, di saat yang bersamaan keluar korban ketua RAPI yang ingin melihat.

  “Karena pelaku juga panik ada teriakan dan warga yang mulai keluar, sontak pelaku mengeluarkan sebilah parang dan melemparkan kepada korban dan kena di kepala, sehingga korban mengalami dua luka robek di bagian kepala karena parang yang dilempar terpantul dua kali di kepala korban,” katanya.

   Menurutnya, dari kasus kekerasan ini polisi menduga jika kejadian ini diakibatkan karena saling takut atau curiga antara warga, karena dari pemeriksaan yang dilakukan ia tidak dibacok secara langsung oleh pelaku, namun dilempar saat hendak lari ke rumah dan usai melempar pelaku juga lari meninggalkan tempat.

Baca Juga :  Penggiat HIV-AIDS Peguteng Pertanyakan Kinerja KPA Papua

  “Kami juga tidak menemukan keluhan dan laporan jika pelaku mengambil barang berharga milik korban  seperti kasus jambret yang sering terjadi ada perampasan dan lain sebagainya kepada korbannya,”jelas Suheriadi.

   Ia juga menambahkan, meskipun begitu kepolisian masih melakukan penelusuran dan pengembangan kasus ini untuk mencari para pelaku yang melakukan tindak pidana kekerasan tersebut, ia juga melihat pasca kerusuhan kemarin memang masih ada rasa ketakutan diantara masyarakat.  

  “Kita tetap akan melakukan pencarian terhadap para pelaku, kita juga tetap akan melakukan tindakan secara hukum bila mendapatkan para pelaku yang saat ini masih dilakukan pencarian,”tambah Kasat Reskrim. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya