Thursday, April 25, 2024
28.7 C
Jayapura

Milo dan Prostitusi Jadi Target Razia Besar-besaran

Bupati J Jhon Richard Banua, SE, MSi

WAMENA-Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, menegaskan akan menghimpun kekuatan besar melibatkan aparat TNI/Polri dan Satpol PP Pemda Jayawijaya untuk melakukan razia besar -besaran dalam Kota Wamena. Hal ini untuk menyikapi maraknya peredaran  miras lokal dan pabrikan di Kota Wamena dan  selalu menjadi akar permasalahan dalam masyarakat.

   “Saya akan pimpin sendiri razia miras secara besar -besaran dalam Kota Wamena baik itu yang lokal maupun yang pabrikan, karena sekarang ini banyak sekali yang ditemukan, sehingga kita akan tindak tegas masalah miras ini,” ungkapnya Selasa (8/9) kemarin.

  Miras lokal dan Pabrikan, kata Jhon Banua,  tumbuh seperti jamur. Meski aparat kepolisian menemukan terus tempat -tempat pembuatan miras dan menangkap pelakunya, namun tetap saja ada warga yang memproduksi miras ini secara sembunyi-sembunyi dan tetap diperjualbelikan kepada masyarakat, oleh karena itu masalah ini harus disikapi bersama.

Baca Juga :  Bupati Puncak Serahkan Santunan untuk Korban Pembantaian KKB

  “Saya ingin masyarakat tahu bahaya miras dan korban dari miras, sehingga tempat -tempat pembuatan milo dan tempat penjualan miras pabrikan dilaporkan kepada kita untuk kita tidak lanjuti itu,”katanya.

  Selain miras, lanjut Jhon Banua, ada lagi masalah prostitusi yang kembali menjamur, dan dilakukan baik di warung remang-remang, kos-kosan, sampai melibatkan beberapa jasa perhotelan di Jayawijaya secara online. Ini yang harus ditertibkan segera oleh pemda, bahkan ia akan memanggil pemilik hotel di Wamena karena disinyalir prostitusi ini dilakukan secara online.

  “Prostitusi di Jayawijaya juga menjadi perhatian, selain warung Remang-remang dan kos-kosan ada juga prostitusi yang melibatkan beberapa perhotelan di Wamena, ini akan kita tertibkan bersama ,”tegasnya.

  Sebelum melakukan penertiban, kata Bupati, ia akan melakukan penyelidikan terhadap prostitusi online yang melibatkan perhotelan, sehingga penindakan yang dilakukan sesuai dengan bukti yang kuat untuk menindak pengelola hotel -hotel yang disinyalir menyiapkan Pekerja seks Komersial (PSK) di tempat usahanya.

Baca Juga :  Internet Buruk, 15 Omas Bakal Gelar Aksi Demo

  “Kami akan tindak mereka, namun kami harus memiliki bukti dulu, sehingga ini akan dilacak dimana saja hotel yang sering digunakan untuk praktek Prostitusi , dan juga tempat kos -kosan semua akan ditertibkan bersamaan,” bebernya.

  Bupati menambahkan jika PSK ini tahun lalu telah dilakukan razia, dan ada beberapa yang didapatkan semuanya direndam serta dipulangkan kembali ke daerah asalnya. Namun kemungkinan mereka kembali lagi ke Wamena untuk kembali melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, pemerintah akan menjaring mereka kembali.

  “Banyak yang pernah kita razia, bahkan usai ditangkap kita rendam, dan dipulangkan ke daerah asalnya, namun sekarang ini kembali marak di beberapa tempat, bersamaan dengan peredaran miras,” tutupnya. (jo/tri)

Bupati J Jhon Richard Banua, SE, MSi

WAMENA-Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, menegaskan akan menghimpun kekuatan besar melibatkan aparat TNI/Polri dan Satpol PP Pemda Jayawijaya untuk melakukan razia besar -besaran dalam Kota Wamena. Hal ini untuk menyikapi maraknya peredaran  miras lokal dan pabrikan di Kota Wamena dan  selalu menjadi akar permasalahan dalam masyarakat.

   “Saya akan pimpin sendiri razia miras secara besar -besaran dalam Kota Wamena baik itu yang lokal maupun yang pabrikan, karena sekarang ini banyak sekali yang ditemukan, sehingga kita akan tindak tegas masalah miras ini,” ungkapnya Selasa (8/9) kemarin.

  Miras lokal dan Pabrikan, kata Jhon Banua,  tumbuh seperti jamur. Meski aparat kepolisian menemukan terus tempat -tempat pembuatan miras dan menangkap pelakunya, namun tetap saja ada warga yang memproduksi miras ini secara sembunyi-sembunyi dan tetap diperjualbelikan kepada masyarakat, oleh karena itu masalah ini harus disikapi bersama.

Baca Juga :  Internet Buruk, 15 Omas Bakal Gelar Aksi Demo

  “Saya ingin masyarakat tahu bahaya miras dan korban dari miras, sehingga tempat -tempat pembuatan milo dan tempat penjualan miras pabrikan dilaporkan kepada kita untuk kita tidak lanjuti itu,”katanya.

  Selain miras, lanjut Jhon Banua, ada lagi masalah prostitusi yang kembali menjamur, dan dilakukan baik di warung remang-remang, kos-kosan, sampai melibatkan beberapa jasa perhotelan di Jayawijaya secara online. Ini yang harus ditertibkan segera oleh pemda, bahkan ia akan memanggil pemilik hotel di Wamena karena disinyalir prostitusi ini dilakukan secara online.

  “Prostitusi di Jayawijaya juga menjadi perhatian, selain warung Remang-remang dan kos-kosan ada juga prostitusi yang melibatkan beberapa perhotelan di Wamena, ini akan kita tertibkan bersama ,”tegasnya.

  Sebelum melakukan penertiban, kata Bupati, ia akan melakukan penyelidikan terhadap prostitusi online yang melibatkan perhotelan, sehingga penindakan yang dilakukan sesuai dengan bukti yang kuat untuk menindak pengelola hotel -hotel yang disinyalir menyiapkan Pekerja seks Komersial (PSK) di tempat usahanya.

Baca Juga :  Pengembangan Kebun Kopi Terkendala Hak Ulayat

  “Kami akan tindak mereka, namun kami harus memiliki bukti dulu, sehingga ini akan dilacak dimana saja hotel yang sering digunakan untuk praktek Prostitusi , dan juga tempat kos -kosan semua akan ditertibkan bersamaan,” bebernya.

  Bupati menambahkan jika PSK ini tahun lalu telah dilakukan razia, dan ada beberapa yang didapatkan semuanya direndam serta dipulangkan kembali ke daerah asalnya. Namun kemungkinan mereka kembali lagi ke Wamena untuk kembali melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, pemerintah akan menjaring mereka kembali.

  “Banyak yang pernah kita razia, bahkan usai ditangkap kita rendam, dan dipulangkan ke daerah asalnya, namun sekarang ini kembali marak di beberapa tempat, bersamaan dengan peredaran miras,” tutupnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya