MERAUKE- Zaldi, ABK kapal pengangkut BBM bernama SPOB REFQY yang dinyatakan hilang akibat kamar mesin kapal tersebut meledak, akhirnya berhasil ditemukan, Jumat (3/4) sekira pukul 08.05 WIT. Namun saat ditemukan, korban sudah tak bernyawa. Jenazah korban ditemukan oleh Tim SAR sekitar 1 kilometer dari Tempat Kejadian Perkara.
“Hari ini pencarian kita fokuskan di sekitar lokasi kejadian. Dari pencarian yang dimulai sekitar pukul 06.00 WIT itu, Tim kita berhasil menemukan korban sekitar 1 kilometer dari tempat kejadian perkara,” kata Kepala Subseksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Fajar Yuniarto, SE, kemarin.
Sayangnya, kata Fajar Yuniarto, saat ditemukan, korban sudah tak bernyawa. ‘’Kita langsung evakuasi jenazah korban dari lokasi penemuan ke Kamar Mayat RSUD Merauke. Proses evakuasi, kata dia, tidak membutuhkan waktu lama karena lokasi penemuan relatif tidak jauh. Tubuh korban berada di tepi Sungai Maro.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Raymond Konstantin,SE mengungkapkan rasa syukur bahwa pada operasi SAR yang telah dilaksanakan sampai dengan hari ketiga korban yang dinyatakan hilangtersebut berhasil ditemukan oleh tim SAR Gabungan dan juga sekaligus mengucapkan turut berduka cita atas kejadian ini.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi seluruh tim yang telah bertugas dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Iapun mengimbau kepada seluruh Nahkoda dan ABK kapal untuk senantiasa secara disiplin memperhatikan dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan pada saat bekerja sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup.
Secara terpisah, Kapolres Merauke AKBP Agustinus Ary Purwanto melalui Kapolsek Kawasan Pelabuhan Merauke didampingi Kaunit KP3 Laut Merauke Aiptu Udin Santoso saat dihubungi Cenderawasih Pos mengungkapkan bahwa dari kejadian tersebut pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 3 saksi.
Namun untuk mengungkap penyebab ledakan yang menyebabkan Kepala Kamar Mesin (KKM) kapal tersebut Saharuddin (34) tewas dan anak buahnya tersebut Zaldi, agak sulit diungkap. Karena kedua saksi kunci tersebut meninggal dunia.
“Dua ABK lainnya mengaku sama sekali tidak tahu apa yang kedua korban lakukan di dalam kamar mesin, karena saat kejadian tersebut, dua ABK lainnya berada di palka,’’ tandas Kapolres yang mengaku pihaknya masih terus melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.(ulo/tri)