Site icon Cenderawasih Pos

Pemerintahan Dimulai Sejak 1918, Telah Berganti Nama Berkali-kali

Resepsi 106 tahun Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, digelar di Gedung KSL Biak, Rabu (17/7). (foto: Ismail/Cenderawasih Pos)

Melihat Lebih Dekat Resepsi Pelaksanaan 106 Tahun Pemerintah Kabupaten Biak Numfor

Di usia ke 106 tahun, dan sudah lebih se-Abad Pemerintahan di Kabupaten Biak Numfor telah berjalan. Apa yang menjadi refleksi di ulang tahun kali ini? Laporan Ismail-Biak Numfor

Jalannya pemerintahan di Kabupaten Biak Numfor, diperkirakan sudah berusia lebih dari seabad, atau tepatnya sudah berjalan selama 106 tahun lamanya. Dari yang awalnya masih dalam pemerintahan sebelum kemerdekaan Indonesia, kemudian bergabung bersama sejumlah kabupaten di kawasan Teluk Saireri, hingga saat ini telah berdiri sendiri, dan hanya tertinggal dua pulau kecil di bagian utara Pulau Papua, yakni sebagian Pulau Biak dan Pulau Numfor.

“106 tahun adalah rentang yang panjang perjalanan pemerintahan karena sudah lebih tua dari negara Indonesia, penuh dengan romantika dan dinamika sejarah,” ungkap Pj Bupati Biak Numfor Sofia Bonsapia, saat memberikan sambutan dalam Resepsi 106 Tahun Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, di Gedung KSL, Biak, Rabu (17/7).

Pemerintahan di Kabupaten Biak Numfor, sejatinya menurut ahli sejarah telah dimulai sejak tahun 1918. Telah berganti nama berkali-kali. Meski begitu, untuk menetapkan Hari Ulang Tahun di Kabupaten Biak Numfor sendiri, sudah ditetapkan di tahun 2016 lalu, dimasa kepemimpinan Bupati Biak Thomas Alva Edison Ondy, MM. Tentu banyak masukan dan juga bukti-bukti pemerintahan yang sudah ditelaah oleh para ahli sejarah.

Saat itu Kabupaten Biak Numfor untuk pertama kalinya memperingati Hari Ulang Tahun ke 98 tahun, bersama warga masyarakat di Bosnik Distrik Biak Timur, dengan menggelar Ibadah Bersama dan syukuran dengan warga masyarakat di kampung tersebut, beserta undangan yang hadir. Bosnik dipilih menjadi tempat pelaksanaan Ibadah Syukur saat itu, setelah berdiskusi panjang oleh para tokoh agama dan tokoh adat, serta para ahli sejarah.

Sejarah panjang memang sudah menjadi bagian dari pemerintahan di Kabupaten Biak Numfor. Bukan sembarangan untuk menetapkan awal mula pemerintahan di Biak. Berdasarkan data tulisan tokoh agama Biak Pdt Hanz Wanma, dipilihnya tanggal 17 Juli 1918 sebagai hari lahir kota Biak didasarkan adanya beberapa dokumen tulisan tangan dari senior Zending Johannes Lodewijk van Hasselt, Johann Gottlob Geissler dan beberapa Zending yang dulu pernah bertugas di Biak.

Penetapan HUT Biak Numfor untuk pertama kalinya menetapkan tahun 1918 sebagai awal pemerintahan itu terjadi, sesuai dengan hasil seminar yang ditetapkan pada 18 Maret 2016 lalu. Diikuti oleh 91 orang dimana terdiri dari Cendekiawan, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Ahli Sejarah, dan tokoh lainnya, dan menetapkan 17 Juli 1918 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintahan Kabupaten Biak Numfor.

Pernah bernama Kabupaten Teluk Cenderawasih, berdasarkan UU No 12 Tahun 1969 sampai dengan tahun 1984 Kabupaten Teluk Cenderawasih saat itu masih membawahi Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen, Supiori, dan sejumlah kabupaten yang ada diwilayah Provinsi Papua dan Pegunungan Tengah.

Secara filosofi di Hari Ulang Tahun ke 106 Pemda Kabupaten Biak Numfor saat ini memiliki 3 makna yaitu makna History, Intropeksi, dan bermakna Prosektif. Bermakna sejarah berarti Biak sudah memiliki sejarah yang kuat, terkait dengan pemerintahan yang berkepanjangan dan menjadi saksi sejarah perebutan kekuasaan antar negara saat perang dunia ke dua. Bermakna Intropkesi yakni sudah saatnya Biak memikirkan kembali dan mengntropeksi diri, dari pengalaman sejarah, demi membangun masa depan yang gemilang, dalam menghadapi tantangan yang ada saat ini.

Makna Prosektif dimaksudkan sudah saatnya Kabupaten Biak Numfor bersama unsur-unsur yang ada bahu membahu merancang formula masa depan, yang dilatarbelakangi dengan dinamika dan tantangan masa kini. Namun tidak melupakan, mengesampingkan sejarah dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

“Kita wajib bersyukur, menjadikan hari kelahiran pemerintah kabupaten Biak Numfor, sebagai sebuah inspirasi dan motivasi, untuk juga terlibat dalam sejarah di masa saat ini. Dengan karya maupun prestasi yang membanggakan. Lalu dibingkai seluruh catatan kerja yang sudah dilalui, dengan karya dan kerja yang produktif, demi masa depan yang lebih baik,” ungkap Pj Bupati Sofia Bonsapia.

Pj Bupati Sofia Bonsapia menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada semua pihak di Kabupaten Biak Numfor yang sama-sama berkolaborasi mendorong terciptanya suasana yang kondusif, aman dan damai, dengan begitu tahapan pembangunan di Kabupaten Biak Numfor bisa berjalan dengan baik.

Pj Bupati Biak Numfor juga menyampaikan terimakasih atas dedikasi dan kerja keras luar biasa pemerintahan pendahulu yang sudah berbuat banyak untuk Kabupaten Biak Numfor dan bisa dinikmati oleh masyarakat saat ini. Dia berharap seluruh komponen masyarakat, ASN/TNI Polri, swasta dan pihak lainnya, bisa sama-sama memiliki rasa saling memiliki terhadap Kabupaten Biak Numfor. Menjaga dan merawat, serta mampu menjadi bagian sejarah yang positif dalam pembangunan kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, Informasi, transportasi, keagamaan hingga bidang-bidang lainnya sesuai dengan kemampuan dan kelebihan masing-masing insan yang ada di Biak Numfor.

Dalam resepsi ke 106 kali ini yang digelar di Gedung KSL, diawali dengan Doa Lintas Agama. Pemotongan Kue Ulang tahun. Anniversary ke 106 ini juga dihadiri sejulah pejabat penting dilingkungan TNI/Polri. Juga sejumlah pejabat daerah Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan, Tokoh Masyarakat, Adat, dan sejumlah instansi vertikal yang ada di Biak. (il).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version