Site icon Cenderawasih Pos

Jokowi Dorong Bisa Diterapkan di Kota Lain seperti Surabaya dan Bandung

Bedanya, antargerbong tak ada pintu. Antargerbong dipisahkan dengan bagian yang mirip akordeon. Fungsinya agar ketika belok, tetap leluasa. Jawa Pos yang kemarin (13/8) ikut menjajal transportasi publik di Ibu Kota Nusantara (IKN) itu kebetulan berada di bagian tersebut. Saat ART berbelok, lantai bawah seperti engsel pintu yang bergerak memutar.

Menjajal Autonomous Rail Transit (ART) yang Bakal Jadi Andalan Transportasi IKN

ART menggunakan sistem pandu otomatis mengikuti markah khusus yang telah terpasang di jalan. Sudah disiapkan empat halte dan bisa dimanfaatkan untuk memfasilitasi peserta upacara 17 Agustus.

FERLYNDA PUTRI, Ibu Kota Nusantara

SECARA interior, ART (autonomous rail transit) mirip dengan MRT (mass rapid transit). Kursinya berhadapan dan berwarna biru muda. Yang berdiri ada gantungan tangan untuk membantu agar tidak jatuh.

Bedanya, antargerbong tak ada pintu. Antargerbong dipisahkan dengan bagian yang mirip akordeon. Fungsinya agar ketika belok, tetap leluasa. Jawa Pos yang kemarin (13/8) ikut menjajal transportasi publik di Ibu Kota Nusantara (IKN) itu kebetulan berada di bagian tersebut. Saat ART berbelok, lantai bawah seperti engsel pintu yang bergerak memutar.

Di gerbong yang sama, ada rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Selain itu, ada Kapolri Listyo Sigit dan Panglima TNI Agus Subiyanto.

IKN digadang sebagai kota yang bebas dari polusi. ART salah satu wahana yang bakal jadi andalan. Saat ini sudah ada dua rangkaian ART. Satu rangkaian itu terdiri atas tiga gerbong. Lebarnya kurang lebih 2 meter.

Kecepatan ART tak lebih dari 70 km/jam. Meski terkesan lambat, jika tidak berpegangan, Anda bisa jadi terjengkang.

ART yang beroperasi di IKN merupakan moda transportasi massal berupa kereta berbasis elektrik yang tidak memerlukan rel konvensional. Kereta itu menggunakan sistem pandu otomatis yang mengikuti markah khusus yang telah terpasang di jalan.

’’Saya ingin transportasi massal di IKN berbasis energi hijau. ART itu yang bisa digunakan di IKN. Selain murah, itu energi hijau,’’ tutur Jokowi seusai menjajal ART.

Dia menyebut ART sudah bisa digunakan untuk memfasilitasi peserta upacara 17 Agustus di IKN. Kendaraan tersebut digunakan sebagai feeder yang beroperasi di sekitar Istana Garuda.

Jokowi juga mendorong ART bisa diterapkan di kota lain. Misalnya, Surabaya, Makassar, Medan, dan Bandung yang saat ini jalanan utamanya sudah macet. Syaratnya, jalannya harus lebar.

’’Ini harganya kira-kira Rp 70 miliar untuk satu unit rangkaian. Kalau bangun MRT per kilometer Rp 2,3 triliun. Sementara LRT (light rapid transit) Rp 700 miliar per kilometer,’’ ungkapnya.

Perbedaan harga itu, kata Jokowi, disebabkan ART tidak pakai rel. ’’Jadi bisa lebih murah,” katanya.

Basuki Hadimuljono yang juga menjabat Plt kepala Otorita IKN sebelumnya mengatakan, ada dua rangkaian kereta dan masing-masing rangkaian memiliki tiga gerbong. ’’Satu gerbong dapat memuat 100 orang. Jadi, total kapasitas penumpangnya 300 orang,’’ jelasnya.

Terkait skema penjemputannya, Basuki mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyiapkan bus listrik untuk mengantar tamu ke halte penjemputan ART. Terdapat empat halte yang akan siap besok (15/8). ’’Halte penjemputan untuk masyarakat ada di Halte Sumbu Barat, Halte Hotel Nusantara, Halte Bank Indonesia, dan Halte Grande,’’ katanya.

Selama masa uji coba mulai Agustus hingga Desember, operasional ART itu akan menggunakan pengemudi. Tujuannya, sistem kereta dapat menyesuaikan rute perjalanan yang dilalui di lingkungan Istana Garuda. (*/c7/ttg)

Exit mobile version