Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Menghasilkan Peserta yang Mahir Pengolah Kopi

Melihat Pelatihan Kelas Sortasi Biji Hijau dan Sangrai Kopi di Humbold  Coffee Entrop

Dinas Prindagkop,UKM, Tenaga Kerja Papua bekerjasama dengan Komunitas Kopi Numbay, 5758 Cofffe Lab Bandung dan Owner Humbold  Coffee Entrop menyelenggarakan Pelatihan Kelas Sortasi Biji Hijau dan Sangrai Kopi.

Laporan : Priyadi/Cepos

Rabu (8/12) lalu sekitar pukul 16.15 WIT, suasana di Humbold  Coffee dan Resto Entrop cukup ramai. Ada 19 peserta mengikuti pelatihan kelas sortasi biji hijau dan sangrai kopi. Para peserta terlihat sibuk memilih kopi berkategori bagus dan berkualitas. Mulai dari memilih  warnanya, bijinya apakah rusak atau tidak,  kemudian ditimbang dan disangrai untuk menentukan kualitasnya.

Sebanyak 4 pelatih yang didatangkan langsung  dari 5758 Coffe Lab Bandung memberikan materi pelatihan yang dilakukan dari tanggal 7-11 Desember 2021.

 Pelatihan ini digagas oleh Dinas Prindagkop, UKM, Tenaga Kerja Provinsi Papua, bekerjasama dengan Komunitas Kopi Numbay, 5758 Cofffe Lab Bandung dan owner Humbold  Coffee Entrop. Dalam kesempatan itu, wartawan Cenderawasih Pos sempat mewawancarai director/instructor 5758 Coffee Lab Bandung Adi W Taroeprajeka.

Dikatakan Adi, sebetulnya tujuan dasar dari pelatihan ini adalah bagaimana para peserta bisa menganalisa kopi yang dimiliki dengan baik dan benar, sehingga bisa menghasilkan kopi berkualitas saat dibuat menjadi minuman kopi.

“Kalau kita mau membicarakan soal kualitas,  tentu tidak bisa ngomong berdasarkan kata yang dikeluarkan dari diri sendiri,  namun harus ada standarisasi yang dipakai agar ucapan si pembuat kopi bisa dipercaya,”ungkap Adi mengawali pembicaaranya dengan wartawan Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Iblis Penyebab Kejatuhan Manusia ke Dalam Dosa, Bukan Perempuan

Adi menjelaskan, para peserta usai mendapatkan pelatihan tentu nanti akan secara mahir bisa menganalisa kopi yang benar-benar bagus.

Dalam pelatihan peserta telah melihat dan bisa memilih biji hijau,  termasuk melihat  “Materi yang kita berikan sederhana. Kita meminta mereka melihat kopi yang cacat bagaimana membuktikannya, bagaimana membedakannya, bagaimana melaporkannya dan kami juga memberikan buku pada peserta. Dalam buku itu ada berbagai gambaran jika ada masalah di lapangan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki karena percuma kalau kita tahu salah tapi tidak bisa memperbaiki kesalahan itu,”ucapnya.

Menurut Adi, kualitas kopi Papua bagus dan untuk PR ke depan,  agar kualitas ini tetap terjaga. Jangan sampai di satu titik nama Papua hancur karena ada kopi tidak sesuai dengan kualitas, maka harus ditangani oleh orang yang benar-benar mengetahui tentang latar belakang kopi.

“Harapan kami,  peserta yang mengikuti pelatihan ini nantinya bisa  semakin bertambah, sehingga di Papua ini  banyak penggiat kopi karena Papua memiliki potensi besar soal kopi karena alamnya dan keuntungan lain,”jelasnya.

Baca Juga :  Sempat Panik Saat Masuk Lumpur Namun Orang Tua Ikut Bangga

Salah satu peserta pelatihan Bram Martin mengaku sangat senang dengan pelatihan ini,  karena akan semakin menambah wawasan dan pengetahuan serta skill dalam memilih dan memilah mana kopi yang berkualitas dan mana yang tidak,  karena kopi yang nikmat  berasal dari biji kopi pilihan dan menentukan biji kopi pilihan harus ada standarnya tidak asal-asalan.

 Melalui latihan ini Bram bisa belajar menganalisa sebelum meroasting di mesin besar,  supaya dapat menghasilkan roasting yang benar-benar bagus tanpa harus membuang biji kopi lainnya,  karena sudah dipilah dan dipilih dengan baik sesuai standar.

Sementara itu, Ketua Kadin Kota Jayapura sekaligus Owner Humbold Coffee dan Resto,  Jan Vriese mengaku, sajian kopi yang nikmat, harus melalui beberapa proses yang ketat. Tidak hanya dipengaruhi oleh biji kopi yang berkualitas,  tapi juga proses pembuatannya. Oleh karena itu, Jan  sangat mendukung kegiatan ini dan tempatnya juga cocok untuk dijadikan tempat pelatihan,  baik untuk saat ini dan ke depan, khususnya dalam mengembangkan Kopi Papua.

“Saya selaku pribadi dan Ketua Kadin Kota Jayapura menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan ini yang diselengarakan oleh Dinas Perindagkop, UKM, Tenaga Kerja Papua, 5758 Lab Coffee Bandung serta komunitas Kopi Numbai,”ungkapnya.(*)

Melihat Pelatihan Kelas Sortasi Biji Hijau dan Sangrai Kopi di Humbold  Coffee Entrop

Dinas Prindagkop,UKM, Tenaga Kerja Papua bekerjasama dengan Komunitas Kopi Numbay, 5758 Cofffe Lab Bandung dan Owner Humbold  Coffee Entrop menyelenggarakan Pelatihan Kelas Sortasi Biji Hijau dan Sangrai Kopi.

Laporan : Priyadi/Cepos

Rabu (8/12) lalu sekitar pukul 16.15 WIT, suasana di Humbold  Coffee dan Resto Entrop cukup ramai. Ada 19 peserta mengikuti pelatihan kelas sortasi biji hijau dan sangrai kopi. Para peserta terlihat sibuk memilih kopi berkategori bagus dan berkualitas. Mulai dari memilih  warnanya, bijinya apakah rusak atau tidak,  kemudian ditimbang dan disangrai untuk menentukan kualitasnya.

Sebanyak 4 pelatih yang didatangkan langsung  dari 5758 Coffe Lab Bandung memberikan materi pelatihan yang dilakukan dari tanggal 7-11 Desember 2021.

 Pelatihan ini digagas oleh Dinas Prindagkop, UKM, Tenaga Kerja Provinsi Papua, bekerjasama dengan Komunitas Kopi Numbay, 5758 Cofffe Lab Bandung dan owner Humbold  Coffee Entrop. Dalam kesempatan itu, wartawan Cenderawasih Pos sempat mewawancarai director/instructor 5758 Coffee Lab Bandung Adi W Taroeprajeka.

Dikatakan Adi, sebetulnya tujuan dasar dari pelatihan ini adalah bagaimana para peserta bisa menganalisa kopi yang dimiliki dengan baik dan benar, sehingga bisa menghasilkan kopi berkualitas saat dibuat menjadi minuman kopi.

“Kalau kita mau membicarakan soal kualitas,  tentu tidak bisa ngomong berdasarkan kata yang dikeluarkan dari diri sendiri,  namun harus ada standarisasi yang dipakai agar ucapan si pembuat kopi bisa dipercaya,”ungkap Adi mengawali pembicaaranya dengan wartawan Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Penyalahgunaan Listrik Masih Marak, Rawan Jadi Pemicu Kebakaran

Adi menjelaskan, para peserta usai mendapatkan pelatihan tentu nanti akan secara mahir bisa menganalisa kopi yang benar-benar bagus.

Dalam pelatihan peserta telah melihat dan bisa memilih biji hijau,  termasuk melihat  “Materi yang kita berikan sederhana. Kita meminta mereka melihat kopi yang cacat bagaimana membuktikannya, bagaimana membedakannya, bagaimana melaporkannya dan kami juga memberikan buku pada peserta. Dalam buku itu ada berbagai gambaran jika ada masalah di lapangan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki karena percuma kalau kita tahu salah tapi tidak bisa memperbaiki kesalahan itu,”ucapnya.

Menurut Adi, kualitas kopi Papua bagus dan untuk PR ke depan,  agar kualitas ini tetap terjaga. Jangan sampai di satu titik nama Papua hancur karena ada kopi tidak sesuai dengan kualitas, maka harus ditangani oleh orang yang benar-benar mengetahui tentang latar belakang kopi.

“Harapan kami,  peserta yang mengikuti pelatihan ini nantinya bisa  semakin bertambah, sehingga di Papua ini  banyak penggiat kopi karena Papua memiliki potensi besar soal kopi karena alamnya dan keuntungan lain,”jelasnya.

Baca Juga :  Sempat Panik Saat Masuk Lumpur Namun Orang Tua Ikut Bangga

Salah satu peserta pelatihan Bram Martin mengaku sangat senang dengan pelatihan ini,  karena akan semakin menambah wawasan dan pengetahuan serta skill dalam memilih dan memilah mana kopi yang berkualitas dan mana yang tidak,  karena kopi yang nikmat  berasal dari biji kopi pilihan dan menentukan biji kopi pilihan harus ada standarnya tidak asal-asalan.

 Melalui latihan ini Bram bisa belajar menganalisa sebelum meroasting di mesin besar,  supaya dapat menghasilkan roasting yang benar-benar bagus tanpa harus membuang biji kopi lainnya,  karena sudah dipilah dan dipilih dengan baik sesuai standar.

Sementara itu, Ketua Kadin Kota Jayapura sekaligus Owner Humbold Coffee dan Resto,  Jan Vriese mengaku, sajian kopi yang nikmat, harus melalui beberapa proses yang ketat. Tidak hanya dipengaruhi oleh biji kopi yang berkualitas,  tapi juga proses pembuatannya. Oleh karena itu, Jan  sangat mendukung kegiatan ini dan tempatnya juga cocok untuk dijadikan tempat pelatihan,  baik untuk saat ini dan ke depan, khususnya dalam mengembangkan Kopi Papua.

“Saya selaku pribadi dan Ketua Kadin Kota Jayapura menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan ini yang diselengarakan oleh Dinas Perindagkop, UKM, Tenaga Kerja Papua, 5758 Lab Coffee Bandung serta komunitas Kopi Numbai,”ungkapnya.(*)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya