Pak Ut, panggilan akrab Setyo Utomo, menyebut pelatihan yang digagas Jangkung didukung penuh oleh pihak sekolah. Itu karena terbukti bisa meningkatkan konsentrasi belajar dan kepercayaan diri murid-murid. Sekaligus menambah keunikan sekolahnya.
Meski berada di kawasan pinggiran, Utomo menyebut SMAN Pilangkenceng terus berusaha bersaing dengan sekolah-sekolah lain. Berbagai kegiatan ekstrakurikuler sudah tersedia. Seperti program seni mural, membuat wayang, dan kafe sekolah yang jadi wadah belajar berwirausaha bagi siswa.
Beberapa prestasi tingkat kabupaten sampai provinsi juga sudah mereka raih. ’’Kami juga tergabung di program Double Track Dinas Pendidikan Jatim untuk penguatan vokasi. Penting bagi kami karena kebanyakan murid di sini tidak melanjutkan kuliah setelah lulus,’’ ucap Utomo.
Dari SMAN Pilangkenceng manusia kembali diingatkan, kekuatan otak dan imajinasi manusia tak ada batasnya. Tidak mengenal ruang. Tak peduli mereka berada di kecamatan paling ujung utara Madiun sekalipun. (*/c18/ttg)