Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Ingin Buat Nduga Jadi Sesuatu yang Tak Terduga di Indonesia

Mengenal Namia Gwijangge Mantan Kepsek yang Dipercaya Jadi Penjabat Bupati Nduga

Sejak dilantik sebagai Penjabat Bupati Nduga oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Namia Gwijangge, S.Pd, M.Si, sudah memiliki program yang akan dilaksanakan. Apa saja yang akan dilakukan Namia Gwijangge?

Laporan: Elfira, Nduga

TAK pernah terbayang di benak ayah empat anak ini menjadi Penjabat Bupati Nduga yang ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat.

Sebelum mendapat kepercayaan menjadi Penjabat Bupati Nduga, anak pertama lulusan dari SD Inpres Mugi tahun 1992 ini, memulai karir dari bawah. Mulai menjadi guru di SMPN 1 Tiom Kabupaten Lanny Jaya tahun 2003, kemudian mendapat kepercayaan menjadi kepala sekolah SMPN Yigi Kabupaten Nduga tahun 2008 dan Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Nduga tahun 2008.

Di tahun yang sama 2008, Namia Gwijangge dipercayakan sebagai Kepala Bagian Umum Setda Kabupaten Nduga. Kemudian tahun 2012, dia diangkat menjadi  Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nduga.

Lima tahun kemudian, Namia Gwijangge diangkat menjadi Asisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Sekda Kabupaten Nduga tahun 2017. Kemudian naik lagi menjadi Sekda Kabupaten Nduga tahun 2018 hingga pada akhir Mei 2022 dirinya dilantik Mendagri sebagai Penjabat Bupati Nduga.

Pria kelahiran Mugi 19 Oktober 1979 menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Inpres Mugi tahun 1992, ia merupakan lulusan pertama kala itu. Setelah menyelesaikan pendidikan SD, ia melanjutkan studi di SMP YPPK Wamena dan tamat pada tahun 1995.

Tahun 1998, Namia Gwijangge menyelesaikan pendidikan di jurusan IPS, SMU YPPGI Wamena. Setelah itu, Namia Gwijangge melanjutkan kuliah di jurusan PPKN Universitas Gorontalo dan tamat pada tahun 2003. Dirinya kemudian melanjutkan pendidikan pasca sarjana di Universitas W.R Supratman Surabaya dengan jurusan Administrasi Publik dan selesai tahun tahun 2011.

Adapun pengalaman organisasi formal dan non formal  yang pernah dipercayakan kepadanya yaitu Pengurus UKM Oikumene Universitas Negeri Gorontalo, Ketua Pemuda gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, tim sukses pembentukan pemekaran Kabupaten Nduga, DPD KNPI Kabupaten Nduga, Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa  Papua Provinsi Gorontalo serta jabatan lainnya.

Baca Juga :  Tak Lagi Layani Pasien KPS, Ada Dokter Anak Kerja 6 Bulan Terima Rp 3 Juta

”Saya sudah melewati proses dari bawah hingga berkembang naik. Saya tidak seperti orang lain masih dibawah langsung jadi kepala dinas dan lainnya. Saya berproses, sehingga semua persoalan di bawah saya sudah temui dan lewati hingga kemudian saya berada dikarir saya saat ini,” ucap pria yang gemar olahraga lari ini.

Membangun Nduga agar lebih baik ke depannya itu yang akan dilakukannya. Bahkan membuat sesuatu yang tidak diduga orang lain. “Orang-orang menduga bahwa Nduga tidak bisa berbuat sesuatu. Tetapi kita harus berbuat sesuatu supaya Nduga menjadi sesuatu yang tidak diduga di mata republik ini,” kata pria yang pernah mendapat tanda jasa penganugerahan piagam penghargaan atas prestasi, dedikasi dan partisipasi terbaik V dari 60 orang peserta dalam mengikuti PIM II Angkatan XXXVI di Badan Diklat Pemerintahan Provinsi Jawa Timur di Surabaya tahun 2015 silam.

Sebagian orang berpikir jabatannya hari ini hanya untuk mengisi kekosongan, namun tidak bagi Namia. Beragam terobosan akan ia lakukan agar Nduga bisa maju dari beragam aspek. Bahkan dirinya sudah bertemu dengan pihak PLN membahas soal pelistrikan di Nduga. Sehingga Nduga bisa terang selama 24 jam.

Memperbaiki rumah-rumah rumah warga yang tidak layak huni, memajukan perekonomian di daerahnya serta menjamin keamanan di Nduga yang selama ini kerap diklaim sebagai daerah rawan konflik bersenjata.

Namia akan menjadikan Nduga sebagai pintu masuk pembangunan untuk daerah pegunungan tengah, mengingat Nduga memiliki akses laut, jalan darat dari Mumugu Batas Batu hingga jalan tembus ke Wamena.

“Ke depan, kebutuhan pembangunan di Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara serta beberapa daerah lainnya bisa masuk lewat Nduga,” ucap mantan Ketua Rumpun Pelajar dan Mahasiswa Jayawijaya di Kota Studi Gorontalo ini.

Baca Juga :  Tanpa Tenda dan Kursi, Baliho, Semua Ditampilkan Apa Adanya

Baginya, Nduga akan menjadi sesuatu yang tidak diduga orang. Sebab, pintu atau sentral masuknya seluruh proses pembangunan di daerah pegunungan tengah ada di Nduga.

Ia juga meminta tidak boleh ada halangan pembangunan jalan trans yang ada di Nduga. Sebab jalan yang sudah tembus dari Keneyam ibukota Nduga lewat Mapenduma, Yigi, Mugi, Mbua hingga masuk ke Wamena. Ia meminta pemerintah pusat harus tuntaskan jalan ini dan tidak berhenti di tengah jalan.

“Jalan darat bagi kami sangat penting. Ini salah satu peradaban kemajuan bagi masyatakat Papua. Terutama Kabupaten Nduga dan masyarakat yang ada di daerah pegunungan. Salah satu jalan untuk perubahan kemajuan pembangunan ekonomi dan sosial budaya, semua akasesnya lewat Nduga. Saya minta jalan yang ada segera diaspal, sehingga kami bisa naik mobil dari Nduga ke Wamena,” pintanya.

Ia juga meminta sebelum masa waktu berakhirnya tugas Presiden Jokowi tahun 2024 mendatang, jalan harus dituntaskan. Diaspal tembus ke Wamena. Sebab baginya akases jalan darat begitu penting untuk pelayanan kepada warga Nduga.

“Kami mau pergi layani masyarakat di Mapenduma, Mugi dan daerah lainnya yang ada di Nduga. Selama ini kami kesulitan dalam pelayanan kepada warga kami, karena sulitnya akses jalan, jalan darat salah satu solusi membantu masyarakat kita,” ucapnya.

Sementara untuk kemajuan perekonomian sendiri, Bupati Namia Gwijangge berjanji bakal membangun Pasar Masyarakat Mama Papua yang ada di Keneyam dekat bandara. Serta gaji pegawai negeri bakal diberikan secara langsung bukan melalui rekening, dengan tujuan pegawai tetap berada di tempat dan bisa membeli jualan mama mama di Nduga. “Dengan begitu perekonomian di Nduga bisa berjalan, dan Nduga saat ini aman,” tutupnya. ***

Mengenal Namia Gwijangge Mantan Kepsek yang Dipercaya Jadi Penjabat Bupati Nduga

Sejak dilantik sebagai Penjabat Bupati Nduga oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Namia Gwijangge, S.Pd, M.Si, sudah memiliki program yang akan dilaksanakan. Apa saja yang akan dilakukan Namia Gwijangge?

Laporan: Elfira, Nduga

TAK pernah terbayang di benak ayah empat anak ini menjadi Penjabat Bupati Nduga yang ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat.

Sebelum mendapat kepercayaan menjadi Penjabat Bupati Nduga, anak pertama lulusan dari SD Inpres Mugi tahun 1992 ini, memulai karir dari bawah. Mulai menjadi guru di SMPN 1 Tiom Kabupaten Lanny Jaya tahun 2003, kemudian mendapat kepercayaan menjadi kepala sekolah SMPN Yigi Kabupaten Nduga tahun 2008 dan Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Nduga tahun 2008.

Di tahun yang sama 2008, Namia Gwijangge dipercayakan sebagai Kepala Bagian Umum Setda Kabupaten Nduga. Kemudian tahun 2012, dia diangkat menjadi  Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nduga.

Lima tahun kemudian, Namia Gwijangge diangkat menjadi Asisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Sekda Kabupaten Nduga tahun 2017. Kemudian naik lagi menjadi Sekda Kabupaten Nduga tahun 2018 hingga pada akhir Mei 2022 dirinya dilantik Mendagri sebagai Penjabat Bupati Nduga.

Pria kelahiran Mugi 19 Oktober 1979 menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Inpres Mugi tahun 1992, ia merupakan lulusan pertama kala itu. Setelah menyelesaikan pendidikan SD, ia melanjutkan studi di SMP YPPK Wamena dan tamat pada tahun 1995.

Tahun 1998, Namia Gwijangge menyelesaikan pendidikan di jurusan IPS, SMU YPPGI Wamena. Setelah itu, Namia Gwijangge melanjutkan kuliah di jurusan PPKN Universitas Gorontalo dan tamat pada tahun 2003. Dirinya kemudian melanjutkan pendidikan pasca sarjana di Universitas W.R Supratman Surabaya dengan jurusan Administrasi Publik dan selesai tahun tahun 2011.

Adapun pengalaman organisasi formal dan non formal  yang pernah dipercayakan kepadanya yaitu Pengurus UKM Oikumene Universitas Negeri Gorontalo, Ketua Pemuda gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, tim sukses pembentukan pemekaran Kabupaten Nduga, DPD KNPI Kabupaten Nduga, Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa  Papua Provinsi Gorontalo serta jabatan lainnya.

Baca Juga :  Tak Lagi Layani Pasien KPS, Ada Dokter Anak Kerja 6 Bulan Terima Rp 3 Juta

”Saya sudah melewati proses dari bawah hingga berkembang naik. Saya tidak seperti orang lain masih dibawah langsung jadi kepala dinas dan lainnya. Saya berproses, sehingga semua persoalan di bawah saya sudah temui dan lewati hingga kemudian saya berada dikarir saya saat ini,” ucap pria yang gemar olahraga lari ini.

Membangun Nduga agar lebih baik ke depannya itu yang akan dilakukannya. Bahkan membuat sesuatu yang tidak diduga orang lain. “Orang-orang menduga bahwa Nduga tidak bisa berbuat sesuatu. Tetapi kita harus berbuat sesuatu supaya Nduga menjadi sesuatu yang tidak diduga di mata republik ini,” kata pria yang pernah mendapat tanda jasa penganugerahan piagam penghargaan atas prestasi, dedikasi dan partisipasi terbaik V dari 60 orang peserta dalam mengikuti PIM II Angkatan XXXVI di Badan Diklat Pemerintahan Provinsi Jawa Timur di Surabaya tahun 2015 silam.

Sebagian orang berpikir jabatannya hari ini hanya untuk mengisi kekosongan, namun tidak bagi Namia. Beragam terobosan akan ia lakukan agar Nduga bisa maju dari beragam aspek. Bahkan dirinya sudah bertemu dengan pihak PLN membahas soal pelistrikan di Nduga. Sehingga Nduga bisa terang selama 24 jam.

Memperbaiki rumah-rumah rumah warga yang tidak layak huni, memajukan perekonomian di daerahnya serta menjamin keamanan di Nduga yang selama ini kerap diklaim sebagai daerah rawan konflik bersenjata.

Namia akan menjadikan Nduga sebagai pintu masuk pembangunan untuk daerah pegunungan tengah, mengingat Nduga memiliki akses laut, jalan darat dari Mumugu Batas Batu hingga jalan tembus ke Wamena.

“Ke depan, kebutuhan pembangunan di Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara serta beberapa daerah lainnya bisa masuk lewat Nduga,” ucap mantan Ketua Rumpun Pelajar dan Mahasiswa Jayawijaya di Kota Studi Gorontalo ini.

Baca Juga :  Daerah Langganan Banjir dan Berpotensi Longsor Menjadi Perhatian

Baginya, Nduga akan menjadi sesuatu yang tidak diduga orang. Sebab, pintu atau sentral masuknya seluruh proses pembangunan di daerah pegunungan tengah ada di Nduga.

Ia juga meminta tidak boleh ada halangan pembangunan jalan trans yang ada di Nduga. Sebab jalan yang sudah tembus dari Keneyam ibukota Nduga lewat Mapenduma, Yigi, Mugi, Mbua hingga masuk ke Wamena. Ia meminta pemerintah pusat harus tuntaskan jalan ini dan tidak berhenti di tengah jalan.

“Jalan darat bagi kami sangat penting. Ini salah satu peradaban kemajuan bagi masyatakat Papua. Terutama Kabupaten Nduga dan masyarakat yang ada di daerah pegunungan. Salah satu jalan untuk perubahan kemajuan pembangunan ekonomi dan sosial budaya, semua akasesnya lewat Nduga. Saya minta jalan yang ada segera diaspal, sehingga kami bisa naik mobil dari Nduga ke Wamena,” pintanya.

Ia juga meminta sebelum masa waktu berakhirnya tugas Presiden Jokowi tahun 2024 mendatang, jalan harus dituntaskan. Diaspal tembus ke Wamena. Sebab baginya akases jalan darat begitu penting untuk pelayanan kepada warga Nduga.

“Kami mau pergi layani masyarakat di Mapenduma, Mugi dan daerah lainnya yang ada di Nduga. Selama ini kami kesulitan dalam pelayanan kepada warga kami, karena sulitnya akses jalan, jalan darat salah satu solusi membantu masyarakat kita,” ucapnya.

Sementara untuk kemajuan perekonomian sendiri, Bupati Namia Gwijangge berjanji bakal membangun Pasar Masyarakat Mama Papua yang ada di Keneyam dekat bandara. Serta gaji pegawai negeri bakal diberikan secara langsung bukan melalui rekening, dengan tujuan pegawai tetap berada di tempat dan bisa membeli jualan mama mama di Nduga. “Dengan begitu perekonomian di Nduga bisa berjalan, dan Nduga saat ini aman,” tutupnya. ***

Berita Terbaru

Artikel Lainnya