Kondisi Gedung Resident yang Pernah Jadi Pusat Pemerintahan di Merauke Jaman Belanda
Gedung Resident yang berada di Jalan Sabang Merauke atau sekitar 50 meter dari Pelabuhan Umum Merauke punya cerita menarik pada jamannya. Gedung tersebut menjadi kantor pemerintahan era Belanda kala itu. Seperti apa kondisinya sekarang?
Laporan : Yulius Sulo – Merauke.
Bagi orang baru yang datang di Merauke ketika melihat keberadaan dari gedung yang terletak di sebelah kiri jalan Sabang jika dari arah dermaga Pelabuhan Umum Yos Sudarso akan menganggap sebagai bangunan tua ini biasa-biasa saja seperti bangunan tua lainnya.
Bahkan akan mengira jika bangunan itu milik masyarakat yang sudah lama ditinggal pemiliknya. Tidak ada kesan sebagai bangunan yang memiliki cerita kuat terkait cikal bakal pemerintahan di wilayah Papua Selatan atau Merauke.
Ya dulunya gedung ini sangat penting karena digunakan oleh pemerintah Belanda sebagai kantor Resident. Artinya semua aktifitas pemerintahan lebih banyak dilakukan atau dipusatkan di bangunan yang hampir 100 persen dari kayu itu.
Hanya saja gedung yang harusnya menjadi saksi sejarah itu tidak terawat dan akhirnya rusak bahkan kehilangan bentuk aslinya. Gedung yang seharusnya bisa dijadikan satu lokasi heritage di Merauke ini tak hanya terbiar termakan usia tetapi juga rusak akibat jamahan tangan – tangan yang tidak bertanggungjawab. Kondisinya kini sangat memprihatinkan.
Lantai dan dinding bangunan dari papan itu hampir habis dijarah oleh masyarakat. Tidak ada pagar yang mengelilingin bangunan ini sehingga masyarakat dengan leluasa keluar masuk. Tidak ada juga papan nama atau tulisan yang menjelaskan jika bangunan yang konon dibangun tahun 1902 itu memiliki sejarah sebagai tempat pemungutan suara saat dilakukan Pepera tahun 1969 lalu.
Kondisi Gedung Resident yang Pernah Jadi Pusat Pemerintahan di Merauke Jaman Belanda
Gedung Resident yang berada di Jalan Sabang Merauke atau sekitar 50 meter dari Pelabuhan Umum Merauke punya cerita menarik pada jamannya. Gedung tersebut menjadi kantor pemerintahan era Belanda kala itu. Seperti apa kondisinya sekarang?
Laporan : Yulius Sulo – Merauke.
Bagi orang baru yang datang di Merauke ketika melihat keberadaan dari gedung yang terletak di sebelah kiri jalan Sabang jika dari arah dermaga Pelabuhan Umum Yos Sudarso akan menganggap sebagai bangunan tua ini biasa-biasa saja seperti bangunan tua lainnya.
Bahkan akan mengira jika bangunan itu milik masyarakat yang sudah lama ditinggal pemiliknya. Tidak ada kesan sebagai bangunan yang memiliki cerita kuat terkait cikal bakal pemerintahan di wilayah Papua Selatan atau Merauke.
Ya dulunya gedung ini sangat penting karena digunakan oleh pemerintah Belanda sebagai kantor Resident. Artinya semua aktifitas pemerintahan lebih banyak dilakukan atau dipusatkan di bangunan yang hampir 100 persen dari kayu itu.
Hanya saja gedung yang harusnya menjadi saksi sejarah itu tidak terawat dan akhirnya rusak bahkan kehilangan bentuk aslinya. Gedung yang seharusnya bisa dijadikan satu lokasi heritage di Merauke ini tak hanya terbiar termakan usia tetapi juga rusak akibat jamahan tangan – tangan yang tidak bertanggungjawab. Kondisinya kini sangat memprihatinkan.
Lantai dan dinding bangunan dari papan itu hampir habis dijarah oleh masyarakat. Tidak ada pagar yang mengelilingin bangunan ini sehingga masyarakat dengan leluasa keluar masuk. Tidak ada juga papan nama atau tulisan yang menjelaskan jika bangunan yang konon dibangun tahun 1902 itu memiliki sejarah sebagai tempat pemungutan suara saat dilakukan Pepera tahun 1969 lalu.
