Friday, July 18, 2025
24.6 C
Jayapura

Lonjakan Harga Emas Picu Terjadinya Inflasi di Papua

JAYAPURA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, telah terjadi inflasi di Papua sebesar 0,69 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun (y-on-y) 1,64 persen dan inflasi kalender (y-to-d) 0.16 persen.

Untuk Provinsi Papua Tengah inflasi bulan ke bulan 1,21 persen, inflasi tahun ke tahun 3.71 persen dan inflasi tahun kalender 1.89 persen.

Dan untuk inflasi Papua Selatan bulan ke bulan 1,20 persen, tahun ke tahun 3,57 persen, inflasi tahun kalender 2,59 persen. Sedangkan Provinsi Papua Pegunungan inflasi bulan ke bulan mengalami penurunan -0,90 persen, inflasi tahun ke tahun 5,96 persen dan inflasi tahun kalender 2,16 persen.

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina dalam rilisnya mengatakan, inflasi Provinsi Papua terjadi lantaran adanya kelompok pengeluaran penyumbang inflasi antara lain tarif listrik, naiknya harga emas perhiasan, ikan tuna, bawang putih dan celana pendek pria, konsumsi makanan, minuman.

Baca Juga :  Xiaomi Poco X6, Smartphone 4 Jutaan dengan Performa Luar Biasa

Sedangkan untuk penyumbang deflasi di  Provinsi Papua pada bulan April 2025 antara lain  transportasi, angkutan udara, harga sirih, buah pinang, ikan deho dan cabai rawit.

“Untuk di Provinsi Papua Selatan penyumbang inflasi antara lain kelompok sawi hijau, tarif listrik, kangkung ikan mujair, perhiasan emas,”ucapnya.

Lanjutnya, untuk di Provinsi Papua Tengah penyumbang inflasi adalah cabai rawit, emas perhiasan, tarif listrik, bawang merah, tomat.

“Untuk di  Provinsi Papua Pegunungan penyumbang inflasi di antaranya beras, bawang merah, cabai rawit, minyak goreng, sigaret kretek tangan,” tandasnya. (dil/fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, telah terjadi inflasi di Papua sebesar 0,69 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun (y-on-y) 1,64 persen dan inflasi kalender (y-to-d) 0.16 persen.

Untuk Provinsi Papua Tengah inflasi bulan ke bulan 1,21 persen, inflasi tahun ke tahun 3.71 persen dan inflasi tahun kalender 1.89 persen.

Dan untuk inflasi Papua Selatan bulan ke bulan 1,20 persen, tahun ke tahun 3,57 persen, inflasi tahun kalender 2,59 persen. Sedangkan Provinsi Papua Pegunungan inflasi bulan ke bulan mengalami penurunan -0,90 persen, inflasi tahun ke tahun 5,96 persen dan inflasi tahun kalender 2,16 persen.

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina dalam rilisnya mengatakan, inflasi Provinsi Papua terjadi lantaran adanya kelompok pengeluaran penyumbang inflasi antara lain tarif listrik, naiknya harga emas perhiasan, ikan tuna, bawang putih dan celana pendek pria, konsumsi makanan, minuman.

Baca Juga :  Pemprov dan Pusat Bicarakan Nasib Guru dan P3K

Sedangkan untuk penyumbang deflasi di  Provinsi Papua pada bulan April 2025 antara lain  transportasi, angkutan udara, harga sirih, buah pinang, ikan deho dan cabai rawit.

“Untuk di Provinsi Papua Selatan penyumbang inflasi antara lain kelompok sawi hijau, tarif listrik, kangkung ikan mujair, perhiasan emas,”ucapnya.

Lanjutnya, untuk di Provinsi Papua Tengah penyumbang inflasi adalah cabai rawit, emas perhiasan, tarif listrik, bawang merah, tomat.

“Untuk di  Provinsi Papua Pegunungan penyumbang inflasi di antaranya beras, bawang merah, cabai rawit, minyak goreng, sigaret kretek tangan,” tandasnya. (dil/fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya