Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Tidak Pengaruhi Penerbangan

*Diduga Korsleting, 8 Unit Rumah Bandara Sentani Ludes Terbakar 

PADAMKAN API: Anggota Polres Jayapura, Paskhas TNI AU, pegawai Bandara Sentani dan warga bahu membahu memadamkan api yang membakar 8 unit rumah pegawai UPBU Bandara Sentani di Jalan Yabaso Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, Rabu (9/10). (FOTO : Yewen/Cepos)

SENTANI-Delapan unit rumah pegawai Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Bandara Sentani di Kompleks Perumahan Perhubungan Bandara Sentani di Jalan Yabaso Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, ludes terbakar, Rabu (9/10) sekira pukul 08.00 WIT.

Api berhasil dipadamkan, setelah dikerahkan beberapa mobil pemadam kebakaran, yaitu mobil pemadam kebakaran milik Pemda Jayapura, mobil Pemadam Bandara Sentani dan mobil Water Canon milik Polres Jayapura.

Kebakaran yang diduga akibat hubungan pendek arus listrik atau korsleting tersebut, dipastikan tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sentani. 

Kabandara Sentani, Antonius Widyo Praptono, menyebutkan, kebakaran rumah pegawai Bandara ini memang tak jauh dari ranway dan terminal bandara. Namun bisa segera dilakukan pemadaman oleh mobil kebakaran milik UPBU Bandara Sentani.

“Kebakaran yang menimpa beberapa rumah pegawai bandara tidak memengaruhi penerbangan di Bandara Sentani,” ungkap Antonius kepada Cenderawasih Pos, Rabu (9/10).

Antonius memastikan bahwa delapan unit rumah yang terbakar ini merupakan rumah dinas milik Kementerian Perhubungan yang selama ini digunakan sebagai tempat tinggal para karyawan atau pegawai yang bekerja di UPBU Bandara Sentani.

“Karyawan yang rumahnya terbakar, sementara dipindahkan ke rumah dinas yang kosong maupun akan dikontrak rumah, sehingga karyawan bandara yang rumahnya terbakar ini bisa tinggal,” jelasnya. 

MENANGIS: Dua orang bocah tak kuasa menahan tangis saat mengetahui rumahnya ludes terbakar.  (FOTO : Robert Mboik/Cepos)

Smentara itu, delapan pegawai UPBU Bandara Sentani yang terpaksa kehilangan tempat tinggal akibat musibah ini yaitu Isak Dusay, Taufik, Tomotius Mauri, Adam Saleh, Marko Wally, Yeheskel Wally, Bernard Sokoy, dan Nikanor Samon. 

Baca Juga :  Pemkab Mamberamo Tengah Resmi Bangun Gereja GKI Kalvari

Kapolres Jayapura, AKBP. Victor Dean Mackbon menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil keterangan saksi di lapangan diduga api api berasal dari rumah Isak Dusay. Api kemudian merembet di samping kiri dan kanan hingga menghangsukan 8 unit rumah. 

“Pemilik rumah Isak Dusay sendiri saat kebakaran sedang melakukan absen pagi di kantor. Setelah mendengar kebakaran, maka Pak Isak kemudian bergegas ke rumah dan ternyata api sudah menjalar ke beberapa rumah di sampingnya. Korban hanya berhasil mengamankan surat-surat berharga. Setelah itu meminta bantuan dari Pemadam Kebakaran Bandara Sentani,” jelas Kapolres Victor Mackbon kepada wartawan di Sentani, Rabu (9/10).

Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran kemarin. Namun kebakaran ini menurut Victor Mackbon menyebabkan kerugian yang sangat besar. Selain menghanguskan bangunan rumah, banyak barang berharga korban yang tidak sempat diselamatkan dari kobaran api. “Jumlah kerugian belum bisa dipastikan secara rinci,” ucapnya.

Baca Juga :  Bupati Lakius: Yalimo Isolasi Wilayah, dan Siapkan Langkah Antisipasi

“Banyak pemakaian listrik dan banyak colokan, sehingga disimpulkan sementara bahwa kebakaran berasal dari arus pendek listrik atau kosleting listrik,” sambungnya. 

Secara terpisah, Ida salah seorang korban mengaku tidak tahu pasti penyebab terjadinya kebakaran. Namun menurutnya api berasal dari sebelah rumahnya. 

“Kami tidak tahu penyebabnya, karena apinya berasal dari rumah sebelah,” ungkap Ida. 

Dikatakan, api berasal dari rumah milik Isak Dosay. Namun  saat kejadian, pemilik rumah sedang tidak ada di rumah. 

Saat pemilik rumah datang, kondisi api yang membakar rumahnya sudah besar dan merembet ke plafon dan akhirnya membakar rumah yang ada di samping kiri dan kanan.

Ida menyebutkan api merambat sangat cepat ke sejumlah rumah yang ada di bagian samping kiri dan kanan. Api cepat menjalar karena rumah yang terbakar dibangun dengan konsep kopel atau bangunan rumah satu atap dengan bangunan rumah yang lainnya.  

Api baru berhasil dipadamkan sejam kemudian, setelah mobil pemadam kebakaran milik bandara Sentani dan pemda Jayapura diturunkan termasuk water canon milik polres Jayapura.
“Pemadam agak terlambat, karena mereka tiba setelah lebih dari 30 menit terjadinya,” jelasnya.(bet/roy/nat)

*Diduga Korsleting, 8 Unit Rumah Bandara Sentani Ludes Terbakar 

PADAMKAN API: Anggota Polres Jayapura, Paskhas TNI AU, pegawai Bandara Sentani dan warga bahu membahu memadamkan api yang membakar 8 unit rumah pegawai UPBU Bandara Sentani di Jalan Yabaso Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, Rabu (9/10). (FOTO : Yewen/Cepos)

SENTANI-Delapan unit rumah pegawai Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Bandara Sentani di Kompleks Perumahan Perhubungan Bandara Sentani di Jalan Yabaso Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, ludes terbakar, Rabu (9/10) sekira pukul 08.00 WIT.

Api berhasil dipadamkan, setelah dikerahkan beberapa mobil pemadam kebakaran, yaitu mobil pemadam kebakaran milik Pemda Jayapura, mobil Pemadam Bandara Sentani dan mobil Water Canon milik Polres Jayapura.

Kebakaran yang diduga akibat hubungan pendek arus listrik atau korsleting tersebut, dipastikan tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sentani. 

Kabandara Sentani, Antonius Widyo Praptono, menyebutkan, kebakaran rumah pegawai Bandara ini memang tak jauh dari ranway dan terminal bandara. Namun bisa segera dilakukan pemadaman oleh mobil kebakaran milik UPBU Bandara Sentani.

“Kebakaran yang menimpa beberapa rumah pegawai bandara tidak memengaruhi penerbangan di Bandara Sentani,” ungkap Antonius kepada Cenderawasih Pos, Rabu (9/10).

Antonius memastikan bahwa delapan unit rumah yang terbakar ini merupakan rumah dinas milik Kementerian Perhubungan yang selama ini digunakan sebagai tempat tinggal para karyawan atau pegawai yang bekerja di UPBU Bandara Sentani.

“Karyawan yang rumahnya terbakar, sementara dipindahkan ke rumah dinas yang kosong maupun akan dikontrak rumah, sehingga karyawan bandara yang rumahnya terbakar ini bisa tinggal,” jelasnya. 

MENANGIS: Dua orang bocah tak kuasa menahan tangis saat mengetahui rumahnya ludes terbakar.  (FOTO : Robert Mboik/Cepos)

Smentara itu, delapan pegawai UPBU Bandara Sentani yang terpaksa kehilangan tempat tinggal akibat musibah ini yaitu Isak Dusay, Taufik, Tomotius Mauri, Adam Saleh, Marko Wally, Yeheskel Wally, Bernard Sokoy, dan Nikanor Samon. 

Baca Juga :  PH Rettob  Nilai Dakwaan JPU Keliru

Kapolres Jayapura, AKBP. Victor Dean Mackbon menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil keterangan saksi di lapangan diduga api api berasal dari rumah Isak Dusay. Api kemudian merembet di samping kiri dan kanan hingga menghangsukan 8 unit rumah. 

“Pemilik rumah Isak Dusay sendiri saat kebakaran sedang melakukan absen pagi di kantor. Setelah mendengar kebakaran, maka Pak Isak kemudian bergegas ke rumah dan ternyata api sudah menjalar ke beberapa rumah di sampingnya. Korban hanya berhasil mengamankan surat-surat berharga. Setelah itu meminta bantuan dari Pemadam Kebakaran Bandara Sentani,” jelas Kapolres Victor Mackbon kepada wartawan di Sentani, Rabu (9/10).

Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran kemarin. Namun kebakaran ini menurut Victor Mackbon menyebabkan kerugian yang sangat besar. Selain menghanguskan bangunan rumah, banyak barang berharga korban yang tidak sempat diselamatkan dari kobaran api. “Jumlah kerugian belum bisa dipastikan secara rinci,” ucapnya.

Baca Juga :  Pemimpin Harus Punya Kepedulian Mendukung Pembangunan Rumah Ibadah

“Banyak pemakaian listrik dan banyak colokan, sehingga disimpulkan sementara bahwa kebakaran berasal dari arus pendek listrik atau kosleting listrik,” sambungnya. 

Secara terpisah, Ida salah seorang korban mengaku tidak tahu pasti penyebab terjadinya kebakaran. Namun menurutnya api berasal dari sebelah rumahnya. 

“Kami tidak tahu penyebabnya, karena apinya berasal dari rumah sebelah,” ungkap Ida. 

Dikatakan, api berasal dari rumah milik Isak Dosay. Namun  saat kejadian, pemilik rumah sedang tidak ada di rumah. 

Saat pemilik rumah datang, kondisi api yang membakar rumahnya sudah besar dan merembet ke plafon dan akhirnya membakar rumah yang ada di samping kiri dan kanan.

Ida menyebutkan api merambat sangat cepat ke sejumlah rumah yang ada di bagian samping kiri dan kanan. Api cepat menjalar karena rumah yang terbakar dibangun dengan konsep kopel atau bangunan rumah satu atap dengan bangunan rumah yang lainnya.  

Api baru berhasil dipadamkan sejam kemudian, setelah mobil pemadam kebakaran milik bandara Sentani dan pemda Jayapura diturunkan termasuk water canon milik polres Jayapura.
“Pemadam agak terlambat, karena mereka tiba setelah lebih dari 30 menit terjadinya,” jelasnya.(bet/roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya